Sebut Pameran Tato Kuala Lumpur Porno, Pemerintah Malaysia Berjanji Akan Tuntut Pihak Penyelenggara
Pameran tato yang digelar di ibukota Malaysia dari tanggal 29 November sampai 1 Desember kemarin tidak hanya menarik perhatian para pecinta tato dan seniman tato di seluruh dunia, namun juga menuai kecaman dari otoritas setempat.
Otoritas Malaysia telah memerintahkan penyelidikan terhadap pameran tato yang berlangsung selama 3 hari di Kuala Lumpur tersebut. Mereka juga menyebut pamerannya “porno” dan tak sesuai dengan budaya kesopanan di Asia Tenggara, ujar Menteri Budaya, Seni dan Pariwisata Mohammadin Ketapi seperti yang dikutip kantor berita AFP.
“Tattoo Malaysia Expo” yang digelar di Kuala Lumpur dari tanggal 29 November sampai 1 Desember tersebut, mulanya disetujui Menteri Pariwisata. Namun setelah sejumlah foto yang memperlihatkan para peserta bertato dan berpakaian mini viral, otoritas setempat langsung berubah sikap.
“Mustahil kementerian menyetujui acara yang mengandung unsur porno seperti ini,” Mohammadin Ketapi mengatakan, sambil menambahkan kalau Kementerian juga tidak setuju dengan parade yang diikuti orang-orang setengah telanjang.
Sang menteri beralasan acara ini tidak merepresentasikan budaya Malaysia, di mana 60 persen dari total 32 juta populasinya adalah Muslim.
Ketapi pun berjanji akan mengambil langkah hukum untuk menuntut penyelenggara pameran.
“(Acara) ini bukan budaya Malaysia, yang mayoritas populasinya adalah Muslim,” tambah sang menteri.
Sebagai informasi, pameran tato ini digelar di Kuala Lumpur untuk pertama kalinya sebagai bagian dari Sabah International Tattoo Convention, yang menghadirkan sejumlah seniman tato dari seluruh dunia, meliputi Malaysia, Meksiko, Jepang dan Swiss.
- Source : sputniknews.com