ISIS ‘Menggila’ Lagi: Satu WNI Rencanakan Pembunuhan Mahathir Mohamad
Penyelidikan mengungkapkan, ketiga pria termasuk WNI mengancam akan membunuh Mahathir dan beberapa anggota kabinetnya karena mereka dipandang sebagai pemerintah sekuler.
Sebanyak dua warga Malaysia dan seorang warga negara Indonesia (WNI) telah merencanakan untuk membunuh mantan Perdana Menteri Tun Dr Mahathir Mohamad dan beberapa menteri tahun lalu, kata Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Abdul Hamid Bador.
Dia mengatakan pada The Star, ketiga pria itu termasuk di antara enam yang ditangkap di Kuala Lumpur, Selangor, Perak, dan Penang pada 6 Januari dan 7 Januari tahun lalu lantaran terlibat dengan kelompok teroris Negara Islam (IS).
“Mereka adalah bagian dari sel ISIS yang dibentuk pada 2019 yang bertujuan untuk mempromosikan ideologi Salafi Jihadi, merekrut anggota baru, dan melancarkan serangan di Malaysia,” katanya.
Abdul Hamid menambahkan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (27/3), penyelidikan mengungkapkan, ketiga pria itu mengancam akan membunuh Mahathir dan beberapa anggota kabinetnya karena mereka dipandang sebagai pemerintah sekuler.
“Mereka juga berencana melancarkan serangan di kasino di Dataran Tinggi Genting dan pabrik bir di Lembah Klang,” katanya.
Abdul Hamid, bagaimanapun, menambahkan orang-orang itu tidak dapat mempersiapkan serangan. Bahkan, orang-orang tersebut telah menyuarakan niat yang biasanya diungkapkan oleh tersangka militan atau pendukung ISIS.
“Mereka sebenarnya tidak bisa merencanakan penyerangan, apalagi melakukan persiapan,” ujarnya pada sumber yang sama.
Abdul Hamid juga menuturkan, ketiga pria tersebut telah diadili dan dihukum berdasarkan Pasal 130B (1) (a) KUHP karena memiliki barang-barang yang berkaitan dengan kelompok teroris atau kegiatan teroris.
Tiga orang lainnya yang ditahan, sambung dia, dibebaskan atas instruksi Wakil Jaksa Penuntut Umum.
Ini terjadi setelah asisten direktur Divisi Kontra-Terorisme Cabang Khusus (E8) Bukit Aman Asst Comm Azman Omar mengatakan pada hari Kamis bahwa seorang pria yang ditahan oleh polisi telah berencana untuk membunuh sejumlah mantan pemimpin.
Para pemimpin ini termasuk Dr Mahathir dan Lim Guan Eng, serta mantan Jaksa Agung Tommy Thomas.
Tersangka ditangkap oleh E8 pada Januari, bersama dengan lima pria lainnya yang mendukung ISIS.
SAC Azman mengatakan pada The Star, tersangka mengaku ingin melancarkan serangan tunggal terhadap mantan Perdana Menteri Dr Mahathir dan mantan Menteri Keuangan Lim, Thomas, dan bahkan mantan Menteri Urusan Agama Datuk Seri Dr Mujahid Yusof Rawa.
“Saat diinterogasi, tersangka mengaku berencana menusuk mereka dengan pisau atau benda tajam,” ujarnya.
SAC Azman juga menuturkan, total 558 orang telah ditangkap sejak 2013 karena diduga terlibat dengan ISIS
“Sebanyak 256 orang sudah diadili, 51 sudah ditempatkan di bawah Pencegahan Tindak Pidana (Poca), 37 di bawah Pencegahan Terorisme Act (Pota) dan sisanya dibebaskan,” tambahnya.
- Source : www.matamatapolitik.com