Malaysia Khawatirkan Pelancong China Bawa Virus, Limbah Pesawat pun Wajib Dites
Petaling Jaya - 'Demam China' melanda banyak negara menyusul pelonggaran penanganan Covid-19 di Negeri Tirai Bambu. Setidaknya ada 16 negara mengawasi ketat para pelancong dari China, ada diantara mereka sama sekali menolak turis China.
Malaysia salah satu negara yang memberlakukan persyaratan ketat. Menteri Kesehatan Zaliha Mustafa mengingatkan bahwa varian dan subvarian Covid-19 asal China telah masuk ke Malaysia.
"Berdasarkan laporan China kepada WHO, varian dan subvarian yang ditemukan di China juga terdeteksi di Malaysia," kata Zaliha, seperti ditulis The Star, Selasa (3/1).
Kementerian Kesehatan Malaysia mengumumkan protokol ketat, termasuk melakukan tes polymerase chain reaction (PCR) sampel limbah dari pesawat yang tiba. Di setiap pintu masuk Malaysia tersedia pos pengawasan wisatawan China.
Namun, Menteri Pariwisata Datuk Seri Tiong King Sing mengingatkan agar publik tidak membuat situasi makin gaduh dengan komentar-komentar di media sosial. Hal itu dapat membahayakan hubungan Malaysia-China di tengah pemulihan ekonomi.
"Tolong jangan membuat komentar yang tidak bersahabat dan jangan merusak persahabatan antara Malaysia dan China," ujar Tiong King Sing.
Malaysia merupakan salah satu dari 10 negara tujuan favorit wisatawan China. Publik negeri jiran mendesak pemerintah membuat persyaratan lebih ketat, kalau perlu mewajibkan turis dari Tiongkok masuk karantina lima hari, terlepas dari hasil tes Covid-19 mereka.
Advokat kesehatan masyarakat Datuk Dr Zainal Ariffin mengatakan kasus Covid-19 diperkirakan akan melonjak menyusul kedatangan pelancong dari China.
"Tidak perlu ada travel ban, tetapi jika kasus Covid terus meningkat dan terbukti berasal dari China, maka wajib terapkan larangan masuk," ujar Zainal Ariffin.
Ketika negara-negara di dunia mulai menunjukkan penurunan kasus Covid, China mengalami lonjakan. Kantor Berita AFP menurunkan laporan yang mengatakan 70 persen populasi Shanghai, salah satu kota besar di RRT, telah terinfeksi Covid-19.
Wakil Presiden Rumah Sakit Ruijin dan anggota panel penasihat ahli Covid-19 Shanghai, Chen Erzhen, memperkirakan mayoritas dari 25 juta penduduk kota itu mungkin telah terinfeksi.
Kota-kota lain di China mengalami situasi serupa. Pejabat China bersiap menghadapi gelombang virus saat jutaan orang bersiap mudik untuk liburan Tahun Baru Imlek, mulai 21 Januari.
Pejabat Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Jiao Yahui mengakui menghadapi 'tantangan mudik Imlek'. "Mungkin ada gelombang penduduk perkotaan ke pedesaan untuk mengunjungi kerabat mereka. Kami semakin khawatir dengan epidemi pedesaan," katanya.
Malaysia telah kena imbas dengan ditemukannya varian China masuk. "Varian Covid-19 dari China ada di sini," ujar Menteri Kesehatan Zaliha Mustafa.
- Source : www.publica-news.com