Pfizer Memulai Uji Coba Vaksin COVID-19 Pada Anak Kecil
Pfizer sedang menguji vaksin COVID-19 pada anak-anak di bawah usia 12 tahun, menurut laporan berita.
Pada hari Kamis (25 Maret), perusahaan mengumumkan bahwa mereka telah memulai uji coba kecil vaksinnya pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun, menurut CNBC.
Pfizer, yang mengembangkan suntikannya dalam kemitraan dengan BioNTech, berencana untuk mendaftarkan 144 anak dalam uji coba Tahap 1, dengan tujuan menemukan dosis yang tepat untuk anak-anak dari berbagai usia.
Perusahaan berharap mendapatkan hasil dari uji coba ini pada paruh kedua tahun 2021, dan vaksin tersebut dapat diotorisasi untuk anak-anak di bawah 12 tahun pada awal 2022, menurut The New York Times.
Uji coba Pfizer akan menguji tiga dosis vaksin yang berbeda: 10, 20 dan 30 mikrogram per suntikan, menurut Times. (Dosis Pfizer untuk orang dewasa adalah 30 mikrogram per suntikan, menurut CNBC.)
Dosis pertama akan diuji pada anak-anak usia 5 hingga 11, kemudian 2 hingga 4 dan akhirnya 6 bulan hingga 2 tahun, lapor Times.
Setelah Pfizer menentukan dosis yang tepat untuk setiap kelompok umur, perusahaan akan memulai uji coba pada 4.500 anak; dua pertiga akan menerima suntikan yang sebenarnya, dan sepertiga akan mendapatkan plasebo.
Uji coba itu akan memantau respons imun anak-anak terhadap vaksin serta mencari efek samping.
Awal bulan ini, Moderna mengumumkan telah memulai uji coba vaksin COVID-19 pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun, Live Science sebelumnya melaporkan. Dan Johnson & Johnson juga berencana untuk menguji vaksin COVID-19 pada anak-anak dan bayi.
Baik Pfizer dan Moderna sudah menguji bidikan mereka pada anak-anak yang lebih besar. Pfizer memiliki uji coba pada anak usia 12 hingga 15 tahun, dan Moderna memiliki uji coba pada anak usia 12 hingga 17 tahun.
Baru-baru ini, Dr. Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, mengatakan dia memproyeksikan bahwa siswa sekolah menengah AS dapat divaksinasi pada musim gugur dan siswa sekolah dasar dan menengah pada kuartal pertama tahun 2022, menurut CNBC.
- Source : www.livescience.com