Karena Tak Teriak, Apakah Aku Tidak Diperkosa? Penggugat Donald Trump Bersaksi
New York - Elizabeth Jean Carroll (79) menjawab telak pertanyaan Joe Tacopina, pengacara Donald Trump, yang mencecarnya dalam sidang lanjutan kasus dugaan pemerkosaan, Senin (1/5) pagi waktu setempat.
Ini kali ketiga perempuan penulis senior itu dihadirkan dalam sidang perdata di Pengadilan Manhattan, New York, Amerika Serikat. Carroll sebagai saksi korban.
Tacopina mencecar Carroll dengan pertanyaan mengapa baru melaporkan kasus 1996 silam itu sekarang? Mengapa ia tidak melapor polisi seusai kejadian?
"Anda tidak bisa memukuliku hanya karena aku tidak berteriak," kata Carroll, seperti ditulis New York Post, Senin malam. "Apakah hanya karena tidak berteriak, aku tidak diperkosa?"
Pada awal sidang, Tacopina menyerahkan surat 18 lembar yang meminta hakim membatalkan kasus ini. Ia menuduh hakim bias dan komentarnya cenderung favoritisme dalam sidang yang dimulai pekan lalu itu.
Namun hakim menolak mosi pembatalan sidang tanpa penjelasan. Permintaan pembatalan sidang jarang dikabulkan, tetapi dapat berfungsi sebagai dasar untuk banding nanti.
Carroll menggugat Trump pada November 2022. Berdasarkan undang-undang negara bagian New York, korban pelecehan seksual berhak menggugat pelaku tanpa batas waktu.
Carroll menuduh Trump memperkosanya di ruang ganti department store Bergdorf Goodman di Manhattan, pada 1996. Saat itu Trump masih suami Marla Maples, istri keduanya.
Trump menuding cerita Carroll hanya fitnah. Pria yang menikah tiga kali itu --istri pertamanya Ivana dan sekarang Melania-- berdalih Carroll bukan tipenya.
Dia mengaku hanya kebetulan berpapasan dengan Carroll di toko tersebut. Trump mengatakan sudah biasa orang meminta foto bersama tokoh atau selebritas.
Carroll dalam sidang Rabu pekan lalu bersaksi bahwa Trump mendorongnya ke dinding di kamar pas (fitting) dan memperkosanya.
"Saya di sini karena Donald Trump memperkosa saya. Dia berbohong dan mengatakan tidak pernah ada yang terjadi," ujar penulis kolom 'Ask E Jean' di majalah Elle itu. Trump tidak hadir pada kedua sidang tersebut.
Pada 2019, Carroll menulis memoar yang antara lain berisi tentang pemerkosaannya. Namun karena Trump saat itu sedang menjabat presiden, ia belum berani menggugat ke pengadilan
Sejak Carroll memasukkan gugatan pada November 2022, Trump rajin menyerangnya lewat media sosial. Kasus ini mengingatkan publik soal 'sejarah retorika menghina' Trump terhadap perempuan. Pada Oktober 2016, misalnya, beredar video pernyataan Trump bahwa sebagai pesohor memungkinkannya untuk 'meraba-raba wanita tanpa persetujuan mereka'.
Pertarungan Trump dengan Carroll ini merupakan kasus urusan esek-esek kedua di Pengadilan New York. Trump juga menghadapi gugatan membayar uang tutup mulut bintang porno Stormy Daniels atas perselingkuhan mereka.
Namun kedua kasus ini tak menyurutkan langkah Trump untuk bertarung kembali dalam Pilpres AS 2024. Ia menuding kedua kasus tersebut sarat muatan politik. Apalagi Carroll menggugat kasus lawas saat AS memasuki tahun politik.
Carroll mengingatkan kejadian ini berlangsung pada 1996, ketika perempuan dari generasinya tidak diajari untuk melaporkan aksi pemerkosaan.
"Saya tidak akan pernah menelepon polisi tentang sesuatu yang membuat saya malu," ujarnya. "Saya bukan seorang penjerit," ia menambahkan.
- Source : www.publica-news.com