Mengejutkan: Sulung Presiden AS Joe Biden Anggota Klub Seks Eksklusif
Los Angeles - Kabar mengejutkan disampaikan pendiri klub seks elit yang berbasis di Los Angeles, Snctm, Damon Lawner. Ia mengungkapkan bahwa Hunter Biden (53), putra sulung Presiden Amerika Serikat Joe Biden, adalah anggota klub seks yang ia dirikan pada 2013 itu.
Lawner mengunggah pernyataan tersebut lewat akun Instagram, yang telah dihapus pada Selasa (20/6). Lawner menuduh perilaku Hunter dalam pesta seks di Snctm --baca: Sanctum (artinya tempat suci; red)-- buruk. Ia telah mengeluarkan Hunter dari klub karena kelakuannya bak b*j*n*an.
“Hunter adalah anggota di Snctm dan saya membatalkan keanggotaannya setelah satu pesta seks karena dia b*j*n*an," tulis Lawner dalam unggahan tersebut, seperti dikutip New York Post, Kamis (22/6).
Lawner telah dipaksa melepaskan sahamnya di Snctm pada 2019 seharga 1 juta dolar AS, setara Rp 14,9 miliar. Juru Bicara Snctm mengatakan Lawner telah melanggar prinsip klub seks itu untuk merahasiakan anggotanya.
Soal kebenaran Hunter menjadi anggota klub seks Scntm, sang jubir tidak membenarkan atau menyanggah. "Kami menjunjung tinggi kode etik yang ketat, dan setiap pelanggaran akan dilarang seumur hidup. Harap dicatat bahwa keanggotaan Pak Lawner telah dicabut," ujarnya.
Lawner mendirikan klub seks paling elit dan erotis di dunia itu pada 2013. Keanggotaannya eksklusif, mereka dipungut 75 ribu dolar, setara Rp 1,1 miliar, setahun. Anggotanya banyak berasal dari kaum pesohor: ada artis peraih Grammy, pebisnis terkenal, pengacara, dan politikus elit Negeri Paman Sam. New York Post mengungkapkan komedian terkenal Bill Maher pernah ikut pesta seks topeng pada 2017.
Setiap member diberi kalung liontin bergambar singa ketika datang. Mereka lalu dibawa ke kamar pribadi untuk menikmati pesta seks.
Hunter Biden sendiri saat ini tengah menjalani sidang kasus mengemplang pajak dan kepemilikan senjata api ilegal di Pengadilan Delaware. Pada Selasa (20/6) lalu, pemilik firma hukum investasi itu mengakui kesalahannya. Hakim menghukum ringan, yakni dua tahun masa percobaan. Hakim juga memerintahkan penghentian investigasi lebih lanjut.
Vonis ini ditanggapi sinis Chris Tigani. Baron bir dari Delaware itu dipenjara dua tahun untuk kasus pajak, sama seperti dakwaan untuk Hunter Biden.
"Jika Anda ingin tahu mengapa saya masuk penjara dan Hunter tidak, itu karena nama saya Tigani bukan Biden," katanya.
- Source : www.publica-news.com