www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

153 Perusahaan Antre Pasca Pengesahan Cipta Kerja

Penulis : Niha Alif | Editor : Anty | Jumat, 09 Oktober 2020 11:00

Unjuk rasa yang diwarnai kerusuhan di berbagai daerah setelah pengesahan UU cipta kerja tentu sangat disesalkan. Tanpa tahu isi dan maksud undang-undang, mereka turun ke jalan melakukan perusakan di mana-mana.

Jalan Indonesia maju yang direstui Tuhan dengan mengangkat Jokowi, nyatanya diganjal oleh rakyat kita sendiri. Mereka yang teriak pengangguran, kena PHK dan sebagainya harusnya turun mendukung pemerintah termasuk buruh yang nanti semakin disejahterakan.

Namun, kenyataan di lapangan sangat terbalik. Buruh, mahasiswa yang ngganggur karena perkuliahannya dilakukan secara online malah berdemo tanoa tahu isi dan substansi.

Parahnya demo kali ini sangat rentan disusupi. Hingga di Surabaya seorang perusuh asal Semarang ditangkap dan dimolei oleh Risma langsung. Begitu juga Ganjar di Jawa Tengah yang langsung memberi nasehat pada para pendemo. Beda dengan di Ibukota yang kepala daerahnya selalu mendukung setiap aksi demo pengrusakan.

Tahukah orang-orang ini kalau undang-undang yang disahkan sejatinya untuk kepentingan mereka? Hoaks yang mengatakan keuntungan untuk asing dan sebagainya mirip dengan hoaks PKI. Tapi saat ini mereka lebih percaya hoaks karena mengarah pada kepentingannya.

Kalaupun undang-undang ini merugikan rakyat, tentulah ahli hukum, pengamat, akademisi yang lebih dahulu memprotes. Nyatanya undang-undang yang diketok malah berpotensi membuka banyak lapangan kerja.

Seperti dilansir cnbcindonesia.com, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan sudah banyak perusahaan asing yang antre untuk masuk ke Indonesia. Pengesahan UU Cipta Kerja (Ciptaker) semakin mendorong gairah invastasi di Indonesia.

"Bagaimana investasi ke depan pasca UU cipta kerja, ada 153 perusahaan yang sudah siap masuk pasca perberlakuan UU cipta kerja. Dengan 153 tersebut otomatis akan banyak menampung lapangan pekerjaan," kata Bahlil usai konpers bersama soal UU Cipta Kerja di Jakarta, Rabu (7/10).

Ia mengatakan sesuai pemerintah Presiden Jokowi untuk setiap lapangan kerja yang timbul akibat masuknya investasi, harus diprioritaskan pada tenaga kerja dalam negeri.

"Dengan demikian maka investasi tahun 2021 Insya Allah akan naik lebih baik dari tahun 2020. Tingkat kemudahan berbisnis kita potensinya akan lebih baik, Sekarang urutan 73, tahun 2014 peringkat 120 mudahan ke depan akan lebih baik lagi," katanya.

Apakah mereka yang berunjuk rasa itu sudah menerima berita ini. Bahwa pemerintah mengupayakan perbaikan investasi di Indonesia. Bahwa perusahaan asing yang hengkang dari China dan mulai melirik ASEAN kini bisa diberi tempat di Indonesia. Bahwa akhirnya keuntungan dinikmati banyak rakyat karena Jokowi menegaskan untuk memprioritaskan tenaga kerja dalam negeri. Nikmat Tuhan yang mana lagi yang kau dustakan wahai pendemo?

Tak ada yang salah dengan demo karena kebijakan pemerintah selalu pro dan kontra. Tapi menjadi salah saat mereka tak mau memahami isinya, malah terhasut berita miring dan hoaks yang ditebarkan. Apakah pemerintah tak memiliki sanak saudara yang juga berprofesi sebagai buruh? Kalau aturan mereka seperti hoaks yang dihembuskan yakni tak memberi pesangon dan sebagainya. Tentu mereka lebih dahulu didemo keluarga atau tetangganya.

Apalagi kaum munafik seperti Demokrat dan PKS. Awalnya dalam rapat DPR menyatakan menyetujui Undang-Undang cipta kerja, tapi kini mereka balik badan seolah menolak. Sang putra mahkota disiapkan main drama mengatakan berjuang sekuat tenaga membela rakyat miskin, terpinggirkan dan termarjinalkan. Tentu saja ucapan AHY sejatinya doa agar tak ada rakyat yang kaya seperti dirinya. Bagaimana bisa 153 perusahaan dibuka malah membuat rakyat yang tadinya tak bekerja terus bekerja lalu mereka dikata miskin dan termarjinalkan?

Semoga para demonstran paham kalau mereka cuma dimanfaatkan untuk kepentingan oposisi. Berkaca pada demo UU KPK dan lainnya hingga demo ke KPU dan Bawaslu, gerombolan sakit hati termasuk Anies dan Gatot sangat kegirangan dengan hal ini. Sebaliknya rakyat yang turun di lapangan berpotensi terjangkit corona, ditangkap aparat hingga benar-benar dipecat atasan. Kalau sudah begini, oposisi bahagia, rakyat tolol semakin menderita. Padahal Tuhan sudah memberi nikmatnya yang begitu besar pada negeri ini, lewat tangan pemimpin amanah. Jangan sampai air susu dibalas air tuba.

Referensi:

https://www.cnbcindonesia.com/news/20201007201203-4-192666/153-perusahaan-antre-masuk-ri-usai-cipta-kerja-diketok-dpr


Berita Lainnya :


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar