Selamat Jalan, Nurhasanah "Doraemon" Iskandar. Terima Kasih Sudah Membahagiakan Kami ...
Heiii ... baling-baling bambu...!
Suara khas Doraemon ini menjadi bagian dari theeme song pembuka serial Doraemon yang telah menemani anak-anak Indonesia sejak tahun 1990-an hingga saat ini. Bagi kita penggemar serial kartun dari Jepang ini, termasuk saya ... dahulu hanya bisa membaca deretan pengisi suara masing-masing tokoh dalam serial Doraemon, tanpa mengetahui seperti apa orangnya. Maklum, dahulu saat saya masih kecil, perkembangan teknologi dan informasi belum seperti sekarang.
Rasa penasaran saya akhirnya terobati setelah menonton beberapa kali tayangan yang menampilkan para pengisi suara serial Doraemon, termasuk Nurhasanah Iskandar, pengisi acara Doraemon. Ada pula Santosa Amin sebagai pengisi suara Suneo dan Bima Sakti, pengisi suara karakter Giant.
Namun, dalam perjalanan manusia di dunia ini tidak ada yang abadi. Nurhasanah dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (12/7/20) sekitar pukul 15.00, dilansir dari laman Kompas setelah mendapat konfirmasi resmi dari pihak keluarga, yang dibenarkan oleh Bima Sakti (karakter pengisi suara Giant) karena penyakit stroke.
Nurhasanah sendiri mengisi suara Doraemon sejak 1993 hingga 2018. Meski bukan yang pertama kali mengisi suara Doraemon, karena Nurhasanah meneruskan “tongkat estafet” dari Anita Riyadi dan sempat diganti pula oleh Selvy Hosizah, tetapi suara Nurhasanah boleh dibilang yang paling nempel dalam benak para penggemar Doraemon di Indonesia.
Saya sendiri bahkan sempat punya angan-angan kalau suatu saat bertemu dengan Mbak Nurhasanah ini, sebagai fans serial Doraemon sejak kecil, saya ingin sekali berfoto bersama Mbak Nurhasanah, lalu dengan bangga memasangnya di akun media sosial. Selain dubber Doraemon, saya juga mengincar pengisi suara Nobita, Suneo, dan tentu saja ... Shizuka. Meski kadang penasaran juga sama pengisi suara Pak Guru dan orangtua Nobita, tetapi saya lebih ngefans sama keempat pengisi suara yang saya sebutkan paling awal.
Sekali lagi ... tidak ada yang abadi di dunia ini, termasuk dengan usia manusia. Tokoh fiksi yang dialihbahasakan oleh Nurhasanah dapat bertahan dalam waktu lama, tetapi takdir berkata lain untuk Nurhasanah Iskandar yang harus meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Begitu pula dengan pengisi suara lainnya yang tentu tidak akan selamanya bisa “menumpang” di dunia ini.
Artinya, tak ada lagi suara khas seorang Nurhasanah yang akan menemani penggemar Doraemon, meskipun nantinya tetap akan ada penggantinya jika serial kartun laris ini masih diteruskan dengan cerita-cerita yang paling baru. Namun, suara khas dari Nurhasanah takkan pernah saya lupakan. Terkait dubber penggantinya, mungkin tokoh Doraemon yang diperankan boleh sama, tetapi suara khas dari seorang Nurhasanah rasanya tetap akan terkenang sepanjang masa bagi penggemarnya.
Ah, saya jadi ingat masa kecil lagi nih, dimana setiap Minggu pagi seakan tak ingin melewatkan satu episode pun dari serial Doraemon. Selain karena rasa penasaran, rasa penantian kalau sampai tidak menonton satu episode saja terasa begitu lama, karena kalau tidak menonton berarti harus menunggu satu minggu lalu. Tidak seperti sekarang dimana secara mudah kita bisa menonton serial Doraemon lewat YouTube atau media sosial tertentu yang memuat serial Doraemon seperti yang ada di televisi maupun versi bahasa Jepangnya.
Akhirnya ... melalui artikel ini saya hanya bisa mengucapkan: “Selamat jalan, Mbak Nurhasanah. Semoga segala amal dan ibadah Mbak Nur diterima oleh Tuhan Yang Mahakuasa. Terima kasih sudah menjadi bagian dari kebahagiaan kami, dari generasi 90-an, yang selalu menantikan suara khas Mbak Nur dan kawan-kawan setiap Minggu pagi.”
Selamat jalan ... semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, keikhlasan, dan dapat meneruskan cita-cita dari beliau yang mungkin belum tuntas. Namun bagaimanapun, keluarga kalian setidaknya telah mendapatkan kehormatan besar karena Nurhasanah pernah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kebahagiaan anak-anak dari generasi ke generasi.
Jujur, sampai saat ini meski usia sudah tidak muda lagi, sesekali saya masih menonton Doraemon, dengan rasa penasaran dan kesenangan yang sama seperti masa kanak-kanak dahulu. Apakah ada pembaca dengan pengalaman seperti saya?
Referensi:
(2) https://www.alabn.com/gambar-dubber-doraemon-dan-nobita/
- Source : seword.com