Meratap-Ratap Minta Maaf, Zikria Dzatil Hina Risma Karena Anies Sering Dibully
Zikria Dzatil, penghina Walikota Surabaya Tri Rismaharini, telah ditangkap oleh pihak Kepolisian. Saat ditanya alasannya Ia mengatakan bahwa itu dilakukannya sebab sakit hari karena Anies (Gubernur DKI Jakarta) sering di-bully. Meski bukan warga Jakarta, pelaku mengaku sakit hati karena di media sosial Anies sering dibully soal banjir. Untuk itu, ia melampiaskan dengan membalasnya juga di media sosial.
Pasca ditangkap, seperti di banyak kasus lain, Ia meratap-ratap minta maaf serta mengaku menyesal dan tidak punya niat untuk menghina Risma.
"Saya selaku Zikria sangat menyesali apa yang telah saya lakukan. Karena pada dasarnya saya tidak punya niat untuk menghina Bunda Risma,"
"Hanya karena dunia maya lah yang membuat saya terpicu. Tapi saya berusaha menunjukkan siapa diri saya. Saya tidak seperti apa yang masyarakat Surabaya pikirkan,"
Lah nggak punya niat bagaimana kalau dia bisa menulis status seperti itu? Memangnya status itu dibuat dalam kondisi tidak sadar? Dari status ditulis, dia memilih gambar untuk diunggah, dan kemudian memposting unggahannya itu kan pasti dilakukan dalam kondisi sadar. Masak ngata-ngatain kodok betina dianggap tidak sengaja?
Saya kadang merasa heran kalau ada orang sudah sedewasa ini, 43 tahun sudah sangat dewasa tentunya, kemudian masih gampang baper dengan apa yang ada di media sosial, terpancing panas, sampai kemudian offside sendiri. Nanti kalau ditangkap baru mewek-mewek tak karuan.
Lagian kalau dipikir-pikir memangnya Bu Risma itu salah apa kok jadi pelampiasan penghinaan kalau alasannya sebal banyak yang membully Anies? Apa karena netizen sering membanding-bandingkan Bu Risma dengan Anies? Nah itu kan juga bukan kemauan Bu Risma pribadi. Nggak sekalian mau menghina Ahok karena Anies kan juga sering dibanding-bandingkan dengan Ahok, sang pendahulu?
Mestinya orang seperti Zikria ini mikir kenapa orang sampai membully Anies atau membanding-bandingkannya dengan Bu Risma, Pak Ganjar Pranowo, bahkan Jokowi dan Ahok. Ya sederhananya semua karena kinerja. Kalau Anies menunjukkan setidaknya telah bekerja keras meminimalisir banjir, membuat situasi Jakarta jauh lebih baik dari masa pemerintahan Ahok, nggak kalah kerja dengan kepala daerah lainnya maka saya yakin kok nggak akan ada orang yang membandingkan dan menyinyiri terus menerus.
Contohnya lihat saja deh, walau di mata saya Ridwan Kamil itu belum maksimal kerjanya, apa iya ada yang nyinyiri dan membanding-bandingkan dia terus? Atau lihatlah Ganjar Pranowo, Khofifah, Risma, dan pemimpin lainnya? Ya sebab mereka ini paling nggak dianggap masih bekerja dengan benar.
Plus lagi siapa yang nggak jengkel dengan politisasi ayat dan mayat yang membuat Anies bisa menang Pilgub 2017 lalu. Orang dari daerah lain itu memperhatikan betul apa yang terjadi di Jakarta. Ya maklumlah Jakarta kan barometer politik nasional, Ibukota negara gitu lho.
Polah elite politik pada waktu itu yang sampai membawa-bawa persoalan agama sehingga membuat konflik sosial di grass root itu otomatis dipantau banyak mata di negara ini. Eh ndilalah karena mungkin dianggap berhasil dengan kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat Pilgub lalu, kemudian cara yang sama dipakai juga saat kampanye Pilpres 2019. Ya gimana orang nggak jengkel.
Jadi Anies terbully itu bukan tanpa sebab. Dia sendirilah yang menyebabkan dirinya jadi bulan-bulanan pembahasan dan nyinyiran banyak orang. Sudahlah membiarkan dirinya menang dengan politisasi ayat dan mayat, kemudian siapa orang yang nggak ingat bagaimana dia mengatakan Sunnatullah air itu seharusnya bagaimana.
Mana kalau ada masalah bawaannya menyalahkan orang lain, seolah dirinya sudah yang paling benar saja. Ini beda banget dengan kepala daerah lain terutama misalnya Bu Risma.
Risma itu sudah berupaya meminimalisir banjir di Surabaya, begitu ada genangan saat hujan pun Ia turun bagaimana caranya supaya cepat surut. Warga melihat usahanya itu nggak bisa ngomel. Beda kejadian dengan yang terjadi di Jakarta.
Yah semoga saja Zikria bisa merenungkan ini. Belain Anies mati-matian sampai menghinakan orang lain, toh saat dia susah juga nggak ditolongin sama Anies.
- Source : seword.com