Perang Bintang Cawapres Pendamping Anies Baswedan
Yah, memang sedang terjadi perang bintang dalam proses menuju penentuan calon wakil presiden sebagai pendamping calon presiden Anies Baswedan. Sebenarnya, lebih tepatnya adalah perang menuju terbentuknya koalisi. Karena agaknya posisi calon wakil presiden inilah yang menjadi penghambat menuju sepakatnya Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat untuk bekerjasama menuju pemilu 2024 nanti.
Memangnya siapa bintangnya?
Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid mengatakan usulan calon wakil presiden dari PKS sudah mengerucut kepada satu nama, yaitu Ahmad Heryawan atau Aher. Sementara dari Partai Demokrat, jelas tiada lain dan tiada bukan adalah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sang Ketua Umum. Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa AHY sesuai dengan kriteria calon wakil presiden yang diinginkan oleh Anies.
Sebelumnya Anies Baswedan memang mengatakan bahwa cawapresnya nanti harus punya kontribusi pemenangan, mampu menjaga stabilitas koalisi, serta berperan sehingga pemerintahan menjadi efektif. Nah, bagi Demokrat AHY-lah yang katanya cocok. Bahkan akan ada bonusnya.
"Bonusnya, AHY itu dianggap rakyat pemimpin representasi perubahan, lulusan Harvard dalam bidang public administration, punya latar belakang militer, dan bebas dari korupsi," ujar Herzaky.
Hmmm….., siapapun nanti yang akan dipilih Anies diantara keduanya itu, tentu akan menyenangkan. Terutama bagi mereka yang akan menjadi lawan serta yang kemungkinan akan berhadapan dengan kubu Anies itu.
Ya iyalah!
Anies-Aher bila jadi, adalah pasangan yang setipe. Kesenangan saat menjabat punya kesamaan, yaitu gemar mengumpulkan piagam dan penghargaan. Silakan sercing sendiri, berapa jumlah penghargaan dari masing-masing mereka? Dijamin bakal bikin ternganga-nganga!
Namun efek pemerintahan keduanya pada masyarakat, secara nyata tidak terasakan. Misalnya saja dari tingkat kebersihan sungai, Anies harus repot dengan menutup Kali Item dengan waring serta menyemprotkan deodorant demi menyembunyikan kejorokan dan menyamarkan bau busuk menyengat yang ditimbulkan. Sementara Aher, sepuluh tahun menjabat Gubernur Jawa Barat, sungai terkotor di dunia tidak ditanganinya dengan baik.
Bagaimana dengan Anies-AHY?
Yah…., Anies yang sudah lemah malah akan diperlemah oleh AHY ini. Miskin pengalaman dan miskin jati diri menjadi titik lemah terbesar dari AHY. Lawan-lawannya pasti suka!
Ah, akhirnya masih harus ditunggu siapa yang akan disepakati menjadi pendamping Anies Baswedan nanti. Nikmati saja.
Yang penting koalisinya dipastikan dulu. Tidak lucu ketika sudah sibuk deklarasi capres, sibuk ngurus siapa yang akan jadi cawapres, tapi wujud koalisinya saja masih di awang-awang??.....
Eh, katanya tanggal 10 November……..
- Source : seword.com