PM Jepang Abe Sebut Dewan Keamanan PBB Memerlukan Reformasi Struktural

Berbicara dalam sidang Majelis Umum PBB yang ke-74, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan baik PBB maupun Dewan Keamanan PBB harus direformasi.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meminta dilakukannya reformasi struktural terhadap Dewan Keamanan PBB. Dalam kesempatan ini, Abe juga berharap agar ide reformasi ini bisa segera direalisasikan.

Lebih lanjut, Abe menekankan reformasi struktural sangat penting.

“Kami berharap reformasi semacam ini dilakukan sedini mungkin,” Abe mengatakan.

Sementara itu pada bulan Juli, Presiden Majelis Umum PBB Maria Fernanda Espinosa Garces mengungkapkan harapannya agar resolusi yang berkaitan dengan reformasi Dewan Keamanan PBB dapat disetujui pada tahun ini.

Dalam kesempatan lainnya, berbicara dalam sesi diskusi Valdai, Espinosa kembali menekankan bahwa DK PBB harus direformasi untuk meningkatkan komunikasi di kalangan anggota organisasi di dalamnya.

“Kita perlu memperkuat kantor Presiden Majelis Umum PBB. Kita harus meningkatkan komunikasi dan hubungan dengan para pemegang saham. Selain itu, kita juga perlu meningkatkan koordinasi antar badan PBB. Karena itulah inti dari proses reformasi,” ujar sang presiden Majelis Umum PBB.

Orthotanasia, Seorang Dokter di Jepang Menemani Pasien Mati Secara Bermartabat

Jepang Revisi UU Pemerkosaan: Korban Bilang 'Tidak', Pemaksa Seks Bisa Dihukum

Bermula dari Takut, Guru SMA Jepang Memeluk Islam

Sebagai informasi, Dewan Keamanan PBB (DK PBB) memiliki lima anggota tetap yakni, China, Prancis, Rusia, Inggris dan Amerika Serika yang semuanya memiliki kekuatan veto sama seperti 10 anggota non-tetap lainnya.

Kendati demikian, sejumlah politisi dari beberapa negara telah berulang kali meminta agar dilakukan reformasi dalam tubuh DK PBB untuk merefleksikan tatanan dan realitas dunia saat ini.