Bunda Yuk Simak Dampak “Screen Time” Berlebihan Pada Anak Menurut WHO
Hari Rabu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengeluarkan laporan terbaru yang mengatakan bahwa anak di bawah usia lima tahun tidak boleh terpapar layar gadget lebih dari satu jam setiap harinya. Sedangkan untuk bayi berusia kurang dari satu tahun orang tua dianjurkan untuk tidak membiarkan anak bermain di depan layar sama sekali.
“Perkembangan anak sangat pesat di awal masa kanak-kanak. Di masa-masa inilah, orang tua bisa memaksimalkan tumbuh kembang dan kesehatan anak,” ujar Direktur WHO Dr, Tedros Adhanom Ghebreyesus hari Rabu.
Dalam laporannya, WHO tidak menguraikan secara terperinci soal dampak negatif screen time berlebihan pada anak, namun mereka menekankan bahwa anak memerlukan lebih banyak aktivitas fisik untuk menunjang tubuh kembangnya.
Serupa dengan WHO, American Academy of Pediatrics juga menyarankan para orang tua agar tidak memberikan screen time pada anak di bawah usia dua tahun.
Lebih lanjut, WHO merekomendasikan agar anak-anak berusia satu sampai empat tahun terlibat aktifitas fisik sedikitnya tiga jam setiap harinya. Sementara untuk anak-anak di bawah usia satu tahun disarankan melakukan aktivitas fisik ringan beberapa kali dalam sehari seperti bermain permainan interaktif bersama orang tua.
“Untuk anak yang belum bisa berjalan, meletakkan si kecil pada posisi tummy time selama 30 menit setiap harinya sangat disarankan,” sepenggal bunyi laporan WHO.
Menurut WHO, kurangnya aktifitas fisik pada anak beresiko meningkatkan kematian global dan meningkatkan obesitas.
“Sejak tahun 2012, lebih dari 5 juta orang di dunia meninggal setiap tahunnya akibat kurang melakukan aktivitas fisik. Faktanya, lebih dari 23 persen orang dewasa dan 80 persen remaja saat ini kurang melakukan aktivitas fisik,” ungkap laporan WHO.
Menanggapi hal ini, Dr, Juana Willumsen dari WHO menekankan bahwa penting mencegah obesitas pada anak dengan cara mendorong anak untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik seperti bermain bersama orang tua ketimbang disuguhi screen time.
“Intinya waktu santai anak bisa digunakan untuk bermain, tanpa harus mengorbankan jam tidur si kecil,” tambahnya.
- Source : sputniknews.com