www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Darah babi & ujaran kebencian: Tercatat ada sebanyak 950 serangan terhadap umat Muslim pada tahun 2017 di Jerman

Penulis : RT | Editor : Indie | Senin, 05 Maret 2018 10:45

Pemerintah Jerman mencatat setidaknya ada 950 kasus penyerangan atau penargetan terhadap umat Muslim dan berbagai Masjid yang terjadi di tahun 2017. Para pemuka Muslim mengklaim kalau angka tersebut hanya sejumlah kecil dari banyaknya kejahatan yang telah dilakukan terhadap umat Muslim di Jerman.

Hampir di seluruh kasus, para penyerang berasal dari kaum ekstrimis sayap kanan, menurut media setempat yang mendapatkan data dari para anggota parlemen Menteri Dalam Negeri. Kendati demikian, seluruh rangkaian serangan yang berhasil didokumentasikan mulai dari pelecehan seksual sampai penyebaran “ujaran kebencian” melalui internet yang diarahkan langsung ke seluruh pengungsi Muslim.

Otoritas Jerman mendaftar terdapat 33 pelecehan yang berbuntut pada cedera yang dialami korban dan terdapat sekitar 60 serangan yang langsung menjadikan berbagai masjid sebagai sasarannya, termasuk banyak kasus berbagai tempat ibadah yang dinodai darah babi. Angka tersebut juga meliputi berbagai surat ancaman dan “hasutan” yang dialamatkan pada banyak umat Muslim di internet.

90 demonstrasi memprotes adanya “Islamisasi di Jerman” juga tercatat di dalam daftar, Namun, demonstrasi yang dilakukan kelompok sayap kanan Pegida yang digelar di Saxony tidak termasuk dalam angka tersebut.

Menteri Dalam Negeri baru mulai mengumpulkan data mengenai berbagai serangan, khususnya yang menargetkan umat Muslim pada tahun lalu. Sehingga tidak ada data dari tahun-tahun sebelumnya yang dapat digunakan sebagai perbandingan, Aiman Mazyek, yang mengepalai Dewan Pusat Muslim, mengatakan pada Neur Osnabruecker Zeiting (NOZ) Jerman kalau angka serangan sesungguhnya yang dilakukan terhadap Muslim di tahun lalu kemungkin lebih tinggi dari yang tercatat saat ini.

Menurut Mazyek, pelaksana dan jaksa penuntut masih belum “peka” terhadap metode pengumpulan data yang baru, sehingga menyebabkan banyak kasus yang tidak terlaporkan. Para korban dari berbagai serangan semacam itu seringnya juga tidak mendaftarkan keluhan mereka, dirinya menambahkan.

Menekankan pada keberhasilan pemilihan terkait Alternatif anti imigran Jerman (AfD) baru-baru ini, Ulla Jelpkem anggota Budestad dan jurubicara urusan hubungan dalam negeri unuk sayap kiri Die Linke, mengatakan pada surat kabar kalau dirinya khawatir berbagai ujaran kebencian anti-Muslim akan semakin menyebar.

“Para pembenci Islam saat ini telah membuat lompatan dari area jalanan ke ranah Bundestag dan ikut berkontribusi dari tribun parlemen meracuni iklim sosial untuk menyudutkan kehidupan umat Muslim di Jerman.”

Kebijakan imigran pintu terbuka milik Angela Merkel yang kontroversial yang mengizinkan lebih dari sejuta pengungsi dari negara mayoritas Muslim di Afrika Utara dan Timur Tengah yang mencari suaka di Jerman, telah memecah belah masyarakat Jerman dan dipandang sebagai dalang dibalik kebangkitan sayap kanan AfD. Pada bulan Februari, partai anti-imigran ini bahkan telah berhasil melampaui partai Demokrasi Sosial (SPD) menjadi partai kedua dengan dukungan terbanyak di Jerman.


Berita Lainnya :

Dalam beberapa tahun terakhir, Jerman juga telah dilanda berbagai kejadian yang terkait dengan terorisme Islam. Pemerintahnya sendiri telah meluncurkan sebanyak 1.200 penyelidikan yang berkaitan dengan kasus terorisme di tahun 2017, jumlah ini meningkat lima kali lipat dibandingkan pada tahun 2016. Dari seluruh kasus tersebut, 1.000 kasus melibatkan dugaan aksi terorisme Islam, menurut Kantor Jaksa Penuntut Federal.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar