OPM Sandera Pilot Susi Air di Hutan, Susi Minta Doa
Jakarta - Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) menyatakan telah menyandera pilot maskapai Susi Air Philips Max Marthin. Pernyataan itu muncul pasca pesawat maskapai Susi Air jenis Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dibakar sesaat setelah mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa pagi kemarin.
”Pilot itu aman. Itu tanggung jawab kami, organisasi kami TPNB-OPM ” kata juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada BBC News Indonesia, Rabu (8/2).
Ia menegaskan bahwa pilot berkembangsaan Selandia Baru tersebut berada di daerah terpencil.
“Pilot itu penjaminan untuk kami bicara di meja perundingan antara kami dan Indonesia dan Perserikatan Bangsa-Bangsa," ujar Sebby.
Ia meminta Selandia Baru dan Australia bertanggung jawab atas kematian ribuan rakyat Papua.
"Selama ini Australia, New Zealand, Amerika, Eropa mendukung Indonesia kirim senjata, melatih tentara, polisi bunuh orang Papua, orang asli Papua selama 60 tahun," ia menjelaskan. "Kami tunggu Australia, New Zealand, Amerika, Eropa bicara. Perserikatan Bangsa-Bangsa, bicara," ia menambahkan.
Soal lima penumpang Susi Air, Sebby mengatakan tidak ikut disandera karena mereka warga Papua.
Sementara itu melalalui media sosialnya, Susi Pudjiastuti meminta doa masyarakat untuk keselamatan pilot yang belum diketahui keberadaannya.
"Mohon doakan dan dukungannya. Dengan segala kerendahan hati dan atas nama kemanusiaan ..Kami mohon keselamatan pilot & penumpang PK BVY. ????????????," kata mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.
Pemerintah melalui Kementerian Perhuhungan telah menutup sementara Bandara Paro.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam keterangan resmi, Rabu pagi, mengatakan pesawat dibakar di tengah landasan pacu sehingga tidak memungkinkan penerbangan lainnya.
- Source : www.publica-news.com