www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Ustad Somad Diusir Dari Hongkong, Dianggap Teroris Katanya

Penulis : Evan Kurniawan | Editor : Indie | Minggu, 24 Desember 2017 18:00

Katakanlah ada sosok kontroversial yang mau masuk ke negara anda untuk melakukan ceramah kepada banyak orang. Tentu saja kita langsung berhati-hati dan menginvestigasi, jangan sampai negara kita impor perkara.

Ustad Somad ditolak mentah-mentah untuk bisa masuk ke Hongkong. Alasan untuk mengusir Somad dari Hongkong sebenarnya mudah dimengerti bila sudah tahu sepak terjang orang yang satu ini. Jelaslah Hongkon tidak mau impor perkara.

"Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja, tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta," kata Ustaz Somad.

"Diminta agar buka dompet, semua diperiksa, kartu-kartu dan mereka cek semua surat-surat, kemudian dia (petugas) liat HP liat nomer-nomer kontak," ujar Abdul Somad.

Begini klarifikasi lengkap Ustad Somad:

Klarifikasi Tentang Kunjungan ke Hong Kong

  1. Saya sampai di Hongkong pukul 15.00 WIB (jam tangan belum saya rubah).
  2. Keluar dari pintu pesawat, beberapa orang tidak berseragam langsung menghadang kami dan menarik kami secara terpisah, saya, Suadara Dayat dan Saudara Nawir.
  3. Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Diantara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme, karena ada logo bintang dan tulisan Arab.
  4. Mereka tanya-tanya identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Saya jelaskan bahwa saya murni pendidik, intelektual muslim lengkap dengan latar belakang pendidikan saya.
  5. Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta.
  6. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa. Qaddarallah, ada hikmah di balik itu semua.
  1. Kepada sahabat-sahabat panitia jangan pernah berhenti menebar kebaikan di jalan da'wah.
  2. Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat pahlawan devisa negara di Hong Kong.
  3. Semoga tulisan singkat ini mampu menjadi klarifikasi.

Pasti ada alasan jelas kenapa Hongong menolak Ustad yang satu ini masuk ke sana. Agama jelas bukan alasan, banyak kok muslim yang tinggal di Hongkong. Kalau bukan agama ya alasannya tinggal orang itu sendiri. Memang orangnya bermasalah sehingga ditolak masuk kesana.

Kalau orangnya memang sejuk, dakwahnya indah tanpa menyerang sana-sini, mana mungkin Hongkong bakal menolak. Hanya kaum bumi datar saja yang tidak bisa melihat betapa bermasalahnya Ustad yang satu ini.

Ustad Somad sudah pernah ditolak di Bali. Narasi yang lalu dibangun oleh kaum Bumi datar adalah persekusi. Padahal Ustad Somad hanya disuruh cium bendera merah putih agar membuktikan bahwa dia memang setia kepada Pancasila dan Indonesia.

Kalau melakukan hal itu sudah terpaksa luar binasa, bagaimana mungkin dirinya bisa dikatakan ‘baik’? Ustad Somad juga menklaim dirinya dianggap teroris oleh pihak Hongkong. Mari kita berpikir dulu, kok bisa pihak Hongkong sampai menginvestigasi Ustad Somad sampai begitu? TKI Indonesia disana banyak kok yang muslim. Mereka tidak dianggap teroris kok.

Berarti Hongkong juga sering mengupdate informasi soal Indonesia. Mereka membaca berita dan melihat dakwah-dakwah ‘super’ milik Ustad Somad. Akhirnya kesimpulan mereka ‘Wah, orang ini lebih baik ditolak saja, daripada bermasalah nantinya’.

Belum lagi Ustad Somad yang menklaim dirinya murni pendidik tanpa hubungan dengan ormas dan politik. Klaim ini sungguh dipertanyakan. Murni pendidik kok bisa ditolak di Bali? Antara yang diajarkannya memang bermasalah atau dirinya punya agenda tertentu.


Berita Lainnya :

Yang lucu adalah, Ustad Somad bertolak ke Hongkong bersama 3 orang kerabatnya yaitu ustad Nawir, Ustad Dayat serta Iqbal. Dari romobongan tersebut hanya Abdul Somad sendiri yang dipulangkan. Sedangkan yang lainnya diperbolehkan untuk memasuki wilayah Hongkong.

Jadi sudah jelas, bukan Hongkongnya yang salah, tapi memang orangnya yang ‘ada perkara’. Kerabatnya diterima kok, memang saja orang ini yang enggak bener.

Sekarang saya ada saran: Di negeri sendiri sudah ditolak, luar negeri menolak, coba ke luar angkasa, mana tau baru diterima.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar