Penyebab Kematian Keluarga Kalideres Bukan Kelaparan
Polri akhirnya mengungkap hasil penyelidikan kasus kematian empat anggota keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Tim ahli kedokteran forensik memastikan penyebab kematian bukan karena kelaparan.
"Almarhum Budiyanto dan almarhum Dian telah makan setidaknya tiga hari sebelum yang bersangkutan meninggal dunia," kata Kepala Departemen Forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Ade Firmansyah Sugiharto dalam keterangan persnya di Mapolda Metro Jaya, Jumat (9/12).
Ade menjelaskan bahwa berdasar analisis feses ditemukan adanya kandungan karbohidrat dan serat sehingga dipastikan kedua korban sempat makan nasi. "Itu sudah menyingkirkan asumsi bahwa mereka berdua meninggal dunia karena kelaparan," Ade menegaskan.
Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Jakarta Asri M Pralebda dalam penjelasannya mengungkap urutan kematian. Pertama Rudyanto Gunawan (71), kemudian istrinya Renny Margaretha (68), lalu adik Rudyanto, Budiyanto Gunawan (68). Terakhir anak dari Rudyanti dan Renny, Dian Febbyana (42).
Keempatnya meninggal karena penyakit. Rudianto mengalami sakit saluran cerna, Renny karena kelainan pada payudara. Ibunda Dian itu diduga meninggal pada Mei 2022. Sedangkan, Budiyanto karena jantung, sedangkan Dian gangguan pernapasan kronis.
Menurut Kabid Kimia dan Biologi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Wahyu Marsudi di organ hepar Renny ditemukan Tamoxifen, obat kanker payudara. Pihaknya juga menemukan cairan bening di tempat kejadian perkara atau TKP.
"Kebetulan di TKP ditemukan cairan bening yang kami periksa, ternyata juga terdeteksi mengandung tamoxifen. Jadi klop," ujar Wahyu.
Wahyu juga mengungkap kecil kemungkinan ada tindak pidana oleh pihak luar dalam kasus ini. Polisi tak menemukan jejak kehadiran pihak di luar di TKP dan semua pintu terkunci dari dalam.
"Tim mencari tahu di akses tersebut, baik di pintu masuk, kamar mandi, dapur dan semua, kita ambil DNA-nya. Kita angkat, kita periksa ke laboratorium forensik, ternyata tidak kita temukan DNA, selain daripada DNA keempat korban tadi," ujarnya.
Polisi juga memastikan tidak ada temuan racun baik pada jasad korban yang telah mengering ataupun di TKP. "Dari pemeriksaan organ tubuh, kami tidak menemukan adanya bahan beracun dan berbahaya. Semisal pestisida, arsenik, siandia, dan sebagainya," Wahyu menjelaskan.
Sementara itu, pakar sosiologi agama Jamhari menilai keluarga tersebut bukanlah penganut sekte tertentu, seperti apokaliptik. "Mereka bukan penganut sekte apalagi apokaliptik," ujar Jamhari dalam jumpa pers tersebut.
Jamhari mengakui ada ritual yang dilakukan Budyanto tetapi hanyalah ritual biasa yang mengharapkan kesembuhan atau mengatasi masalah.
Keempat anggota keluarga ditemukan tewas di dalam rumahnya, di Perumahan Citra Garden 1, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11). Warga setempat yang terganggu bau tak sedap kemudian mendobrak pagar dan pintu rumah.
Warga menemukan jasad keempatnya telah mengering. Kepala keluarga Rudyanto ditemukan dalam posisi tertidur di atas kasur di kamar belakang. Jasad Renny di kamar depan dalam posisi tertidur di atas kasur. Di lantai kamar tersebut terdapat Dian. Sedangkan Budyanto ditemukan dalam posisi telentang di sofa ruang tamu.
- Source : www.publica-news.com