www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

Jerman Bergejolak Akibat Gagasan Menteri Yang Meresmikan Liburan Hari Raya Umat Muslim

Penulis : Sputnik | Editor : Indie | Kamis, 19 Oktober 2017 14:41

Dikarenakan arus besar para migran yang secara bertahap mengubah negara Jerman yang sebelumnya di dominasi umat Kristen menjadi negara yang penduduknya memeluk berbagai agama dengan jumlah umat Muslim yang besar, beberapa politisi mempromosikan gagasan bahwa liburan hari raya Islam harus diresmikan. Inisiatif tersebut telah membuat warga Jerman terkejut dan menyulut api di media sosial.

Lebih dari 70 persen warga Jerman menentang gagasan Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere untuk meresmikan libur hari raya umat Muslim sebagai liburan di sejumlah wilayah negara tersebut, lapor Tagesspiegel, mengutip sebuah survey baru-baru ini. Hanya 7,8 persen responden yang mendukung gagasan tersebut.

Suara Rakyat

Kritik dari para warga nampak dengan nyata di khususnya di media sosial.

Banyak warga yang mengkritik usulan tersebut, mengatakan bahwa Jerman harus tetap pada budayanya dan menyebut gagasan tersebut provokatif.

Bodoh sekali pastinya sang menteri dalam negeri yang telah mengusulkan usulan provokatif semacam itu?

Adakah hari raya umat Kristen di berbagai negara Muslim?

@BMI_Bund Jerman, #Maiziere ingin memperkenalkan liburan Islam di tingkat legislative. Lalu apa berikutnya: perajaman pada hari Jumat, melarang wanita menyetir?

Waktunya akan tiba. Lalu kita akan menggantikan Paskah atau Natal. Kita akan mengetahui nya melalui imigrasi para umat Muslim ini. Eww.

Mengapa bukan liburan umat Buddha atau Hindu atau Yahudi? Mengapa pastinya liburan umat Muslim?

Yang lainnya mengatakan bahwa rencana itu “gila”

Liburan umat Muslim? Kami usulkan pada tanggal 30 Februari.

Benar-benar gila.

Mengapa tidak ada pemeriksaan mental rutin untuk para menteri/kanselir? Karena mereka pikir takut tak ada yang tersisa?

Perdebatan Diantara Politisi

Usulan Maiziere juga telah menyebabkan perdebatan yang nyata diantara para politisi Jerman. Pendapat itu diantara kaum elit politik menjadi bercabang.

Contohnya, kepala Komite Pusat Katolik Jerman, Thomas Sternberg mendukung inisiatif tersebut, mengatakan bahwa liburan umat Muslim “dapat diperkenalkan tanpa merubah tradisi umat Kristen di negara tersebut”.

Rencana itu juga didukung oleh anggota parlemen partai Green Christian Strobele. “Selamat datang di klub”, sang politikus menuliskan cuitan dan mengingat bahwa dia telah mengusulkan pengenalan liburan hari raya Islam di Jerman sejak tahun 2004. “Maiziere melakukannya sekarang. Gagasan yang baik,” dia melanjutkan.

Namun, beberapa anggota partai CDU Maiziere secara tajam mengkritik gagasannya.


Berita Lainnya :

“Saya sangat terkejut bahwa kepala Komite Pusat katolik mendukung pengenalan liburan hari raya Islam”,ucap Skretaris Umum partai tersebut, Andreas Scheuer. “Saya seorang Katolik, dan Saya yakin ini bukanlah pendapat dari mayoritas umat Kristen di Jerman yang berjumlah sangat banyak.” Dia menambahkan.

Pendapatnya didukung oleh Wakil ketua CSU Manfred Weber yang mengatakan bahwa “semua liburan mencerminkan sifat religious dari seluruh negara dan bukan hanya dari sekumpulan populasi individu.”

Minggu lalu, Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere menyarankan bahwa anggota legislative harus mendiskusikan kemungkinan peresmian liburan perayaan umat Muslim di beberapa wilaya di negara yang jumlah populsi Muslimnya tinggi.

Dampak dari krisis migrasi yang dimulai pada tahun 2015, lebih dari 4,5 juta umat Muslim tinggal di Jerman saat ini, atau berkisar 5,5 persen dari keseluruhan populasi negara tersebut.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar