www.zejournal.mobi
Minggu, 22 Desember 2024

Perancis akan membangun armada kapal selam paling canggih senilai $39 milyar untuk Australia

Penulis : RT | Editor : Samus | Selasa, 26 April 2016 14:29

Proyek pembelanjaan publik angkatan laut terbesar dalam sejarah Australia, senilai AUS$50 milyar ($38,5 milyar), telah diberikan kepada sebuah perusahaan Perancis yang akan membangun 12 kapal selam untuk menggantikan dan melipatgandakan ukuran armada kapal selam Angkatan Laut Australia yang telah usang ini.

Mengumumkan pemenangnya, Turnbull menekankan bahwa kontrak baru ini akan menghasilkan lebih banyak pekerjaan armada kapal selam baru ini akan dibangun di galangan kapal Adelaide ASC. Setidaknya 2.800 lapangan kerja baru akan ditawarkan untuk membangun armada kapal selam buatan Perancis ini di Australia Selatan.

“Ini adalah hari yang besar bagi Angkatan Laut kami, gari besar bagi perekonomian abad ke-21 Australia, hari besar untuk pekerjaan di masa yang akan datang,” Turnbull menambahkan. “Pembangunan Australia, baja Australia di sini tempat di mana kita berdiri.”

Pengumuman oleh Turnbull ini datang setelah pertemuan Kabinet dan persetujuan dari keputusan oleh Komite Keamanan Nasional. Kapal selam baru ini akan menggantikan armada angkatan laut saat ini dari enam kapal selam kelas Collins yang dijadwalkan akan tidak lagi digunakan pada pertengahan 2020-an.

Tiga kelompok – Thyssenkrupp Marine Systems Jerman, DCNS Perancis dan Mitsubishi Heavy Industries Jepang – telah mengajukan tawaran atas kontrak angkatan laut terbesar dalam sejarah Australia ini.

Proyek DCNS Perancis yang mendapatkan kontrak ini menawarkan untuk memasok Australia dengan kapal selam Barracuda, berbobot 4.500 ton yang bertenaga diesel-listrik dan 4.700 ton bertenaga nuklir. Kelas kapal selam baru ini menggunakan sebuah sistem pompa jet-propulsi yang menawarkan kemampuan lebih tenang ketika berada di bawah laut dan akan disebut dengan Shortfin Barracuda, nama yang diambil dari ikan predator yang ditemukan di perairan Australia.

“Sementara rinciannya tetap menjadi rahasia, DCNS dapat mengkonfirmasikan bahwa Shortfin Barracuda ini memiliki panjang lebih dari 90,” kata Sean Costello, CEO DCNS Australia, saay mengumumkan tawaran tersebut.

Menjelang pengumuman tersebut, direktur dari Program Strategi dan Institut Kebijakan Strategis Pertahanan Australia, Andrew Davied mangatakan kepada ABC bahwa kapal selam baru ini dibangun untuk digabungkan dengan sistem pertahanan AS.

“Ini akan menjadi kolaborasi dari tiga pihak, Australia, AS dan siapapun yang kami pilih sebagai penyedia,” kata Davies. “Pada kenyataannya, torpedo Mark 84 adalah senjata yang dikembangkan bersama dengan AS dan kami ingin tetap berada dalam program ini dan menyimpan senjata ini. Siapa saja ang akan membangun kapal selam ini akan harus menggabungkannya dan seharusnya tidak menjadi masalah.”

Proposal dari Perancis terbukti lebih unggul daripada para pesaingnya. Pemerintah Jepang menawarkan kapal selam versi lebih baru dari kelas Soryu yang memiliki bobot 4.000 ton. Pihaknya berencana untuk memperpanjang badan kapal selam untuk memberikan lebih banyak ruang untuk bahan bakar dan baterai serta memberikan lebih banyak ruang bagi kru yang mengoperasikannya. Perusahaan TKMS Jerman juga menawarkan kapal selam seberat 4.000 ton kepada Australia melalui proposal untuk meningkatkan kapal selam Type 214 nya yang memiliki bobot 2.000 ton.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar