www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

AI mobil Google memenuhi syarat sebagai “pengemudi”

Penulis : RT | Editor : Samus | Jumat, 12 Februari 2016 15:53

Sebuah badan pengatur lalu lintas AS telah mengatakan bahwa kecerdasan buatan (AI) yang mengendalikan mobil Google yang dapat dikemudikan dengan sendirinya (self-driving car) milik Alphabet Inc dapat dianggap sebagai pengemudi seperti seorang manusia.

Dalam sebuah surat yang baru-baru ini diungkapkan, National Highway Traffic Safety Administrastion (NHTSA) menyatakan bahwa pihaknya “akan menafsirkan dengan istilah ‘driver’ dalam konteks desain kendaraan bermotor yang mengacu pada SDS (sistem self-driving) yang digambarkan oleh Google dan tidak kepada salah satu penumpang kendaraan tersebut.”

Pengakuan ini adalah sebuah dorongan besar untuk dapat mulai mengoperasikan SDS di jalan raya. Direktur dari SDS Google ini mengatakan bahwa keputusan badan pengatur tersebut “akan memiliki dampak yang besar” pada perkembangannya, menurut sebuah surat bulan November yang ditinjau oleh Reuters pada hari Rabu.

Namun pernyataan ini bukanlah sebuah pengumuman resmi dan tidak berarti bahwa mobil-mobli Google akan mulai beroperasi secara bebas dalam waktu dekat. NHTSA memperingatkan bahwa Google mungkin akan menghadapi banyak masalah lain dalam kaitannya dengan aturan-aturan yang ada.

“NHTSA akan perlu untuk membuat peraturan untuk mempertimbangkan bagaimana FMSS (Federal Motor Vehicle Safety Standards) Nomor 35 mungkin dapat diubah dalam menanggapi ‘keadaan yang berubah’ dalam rangka untuk memastikan bahwa desain kendaraan otomatis seperti milik Google ini... memiliki cara-cara untuk mematuhi standar yang ada,” surat tersebut berbunyi.

Kendala lainnya yang harus dihadapi oleh perusahaan mobil adalah masalah teknis, seperti keselamatan penumpang di jalan dan melindungi sistem AI ini agar tidak diretas. Mobil otonom perusahaan ini telah terlibat dalam 17 kecelakaan dalam uji coba kendaraan dalam jarak 2 juta mil, sebuah penelitian University of Michigan telah menetapkan.

Salah satu masalah dengan kendaraan SDS ini adalah bahwa mereka diprogram untuk mengikuti aturan di jalan, sementara pengemudi manusia seringkali lebih ceroboh. Perbedaan tersebut dikatakan menjadi penyebab tingkat kecelakaan yang tinggi bagi kendaraan-kendaraan tanpa pengemudi.

Penelitian tahun lalu oleh Transportation Research Intstitute di Universitas Michigan mengungkapkan bahwa mobil-mobil dengan SDS ditemukan memiliki kecenderungan mengalami kecelakaan dua kali lipat di jalan raya umum daripada mobil biasa.

Namun, dalam setiap kasus yang dipertimbangkan dalam penelitian tersebut, mobil-mobil tanpa pengemudi bukanlah penyebab tabrakan dengan mobil-mobil konvensional.

Google mengatakan bahwa mobil SDS mereka saat ini beroperasi dengan kewaspadaan, namun mereka menginginkan sistem ini menjadi lebih “agresif” seperti pengemudi manusia untuk “secara alami berbaur dalam arus lalu lintas, dan masyarakat mengetahui apa dan mengapa kami melakukannya,” Dmitry Dolgov, seorang insinyur terkemuka sistem SDS Google mengatakan kepada Bloomberg.

Sebelumnya, California Department of Motor Vehivles telah mengeluarkan sebuah draft peraturan bagi kendaraan-kendaraan tanpa pengemudi ini, yang dikritik sebagai kemunduran bagi teknologi ini oleh pihak Google. Selain memiliki persayaratan agar beberapa tes keamanan dilalui, rancangan peraturan bulan Desember 2015 tersebut juga mengusulkan seorang pengemudi manusia dengan “sertifikat operator kendaraan otonom,” yang akan bertanggung jawab atas kecelakaan atau pelanggaran aturan lalu lintas. Rancangan ini juga menyebutkan sebuah ketentuan yang mengharuskan sebuah roda kemudi dan pedal konvensional dipasang, yang mana bersifat berlebihan dalam kendaraan otonom ini.

Dalam sebuah insiden tahun lalu, mobil SDS Google diberhentikan oleh polisi dekat Mountain View, karena berjalan terlalu lambat.

“Ketika petugas kepolisian tersebut mendekati mobil yang berjalan dengan lambat itu, ia menyadari bahwa itu adalah sebuah Kendaraan Otonom Google,” kata MVPD dalam sebuah pernyataan. “Petugas tersebut menghentikan mobil dan menghubungi operatornya untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana sistem dalam mobil tersebut memilih kecepatan di sepanjang jalan raya tertentu dan untuk mendidik operator tersebut mengenai hambatan lalu lintas dalam peraturan lalu lintas California.”

Sembilan puluh empat persen dari semua kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia dan Google yakin bahwa kendaraan SDS ini dapat mengurangi angka tersebut secara signifikan.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar