www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Misteri dari Pentagon: Ancaman Rusia

Penulis : Pepe Escobar | Editor : Admin | Senin, 31 Agustus 2015 08:06

Pentagon tidak bisa menjelaskan bagaimana atau mengapa Rusia adalah sebuah ancaman, mereka hanya mengetahuinya. Konsep ini berjalan baik dalam memberikan AS mesin-mesin perang, tetapi Rusia juga tidak hanya berdiam diri.

Ketua Kepala Staf Gabungan, Martin Dempsey memasuki wilayah “dikenal tidak diketahui” Donald Rumsfeld saat ia baru-baru ini mencoba untuk mengkosep “ancaman” tersebut, “Ancaman adalah sebuah kombinasi atau keseluruhan dari kemampuan dan niatan. Saya akan mengesampingkan “niat” untuk saat ini, karena saya tidak tahu apa yang diinginkan Rusia.”

Maka Dempsey mengakui bahwa ia tidak tahu apa yang ia bicarakan. Apa yang ia tampaknya tahu adalah bahwa Rusia adalah sebuah “ancaman” secara mutlak – di luar angkasa, ruang cyber, rudal jelajah berbasis daratan dan kapal-kapal selamnya.

Dan kebanyakan dari semuanya adalah ancaman bagi NATO; “Salah satu hal bahwa Rusia tampaknya lakukan adalah mendiskreditkan, atau bahkan yang lebih menakutkan adalah menciptakan sebuah kondisi untuk kegagalan NATO.”

Maka dari itu, Rusia “tampaknya” mendiskreditkan NATO yang sebenarnya sudah mendiskreditkan dirinya sendiri. Itu bukanlah sebuah “ancaman” besar.

Semua permainan retoris ini berlangsung sementara NATO “tampaknya” bersiap-siap untuk berkonfrontasi langsung dengan Rusia. Dan jangan salah; Moskow tidak melihat sifat agresif dari NATO sebagai sebuah ancaman yang nyata.

Ini adalah peperangan antara PGS melawan S-500

“Ancaman” yang meningkat terjadi seperti gagasan yang diulang oleh institut peneliti Think Tank AS tentang penahanan Rusia. Perusahaan penerbit garis depan CIA, Stratfor yang dikenal dengan propaganda-propagandanya telah menjajakan sepotong propaganda yang memuji-muji George Kennan sebagai penulis dari kebijakan “Pembatasan Perluasan Rusia” dalam Perang Dingin.

Peralatan intel AS tidak melakukan sebuah ironi; sebelum ia meninggal, Kennan mengatakan bahwa AS lah yang sekarang harus dibatasi, bukanlah Rusia.

Pembatasan Rusia – melalui perluasan NATO dan Uni Eropa selalu menjadi pekerjaan yang terus berlangsung karena kepentingan geopolitiknya selalu sama; Dr. Zbigniew “The Grand Chessboard” Brzezinski tak pernah bosan untuk menekankan bahwa ini akan selalu tentang pencegahan dari ancaman munculnya kekuatan Eurasia yang mampu menantang AS.

Pada akhirnya, gagasan “pembatasan” dapat disimpulkan sebagai pelucutan Rusia. Hal ini juga membawa sebuah paradoks yang tumbuh dari dalam bahwa perluasan NATO ke arah timur yang tak berbatas telah membuat Eropa Timur menjadi tidak aman.

Dengan asumsi adanya konfrontasi dari Rusia dan Nato yang lebih berbahaya, senjata nuklir taktis Rusia akan melumpuhkan semua bandara NATO dalam waktu kurang dari dua puluh menit. Dempsey secara samar mengakui hal tersebut.

Apa yang tidak mungkin ia akui adalah jika keputusan oleh Washington dibuat sejak lama tentang pencegahan perluasan NATO, tindakan Rusia untuk meningkatkan kekuatan senjata nuklirnya tidak akan diperlukan.

Secara geopolitik, Pentagon akhirnya melihat kemana angin kerjasama strategis tersebut bertiup; kearah Rusia – Cina. Pergeseran utama dari perubahan permainan dalam keseimbangan kekuatan global juga dapat dilihat dari gabungan aset militer antara Cina dan Rusia yang melebihi NATO.

Dalam hal kekuatan militer, Rusia memiliki rudal ofensif dan defensif yang lebih superior dari AS, dengan sistem teknologi baru, rudal S-500 dapat menargetkan target supersonik dan benar-benar melindungi wilayah Udara Rusia.

Selain itu, meskipun gejolak keuangan yang terjadi dalam jangka pendek, strategi gabungan Sino –Rusia untuk Eurasia – sebuah interpretasi dari “Silk Road” yang baru dan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) – terikat untuk membangun dan mengembangkan ekonomi dan daerah mereka dalam skala besar yang dapat melampaui gabungan dari Uni Eropa dan Amerika Serikat pada tahun 2030.

Apa yang tersisa untuk NATO adalah untuk menunjukkan kekuatan militer yang dibuat untuk acara TV, acara-acara seperti “Atlantic Resolve” untuk meyakinkan wilayah-wilayah, khususnya Polandia dan Baltik yang rawan dengan histeria.

Sementara itu, Moskow telah menjelaskan bahwa negara-negara yang menyebarkan sistem anti rudal balistik AS di wilayah mereka akan menghadapi rudal sistem peringatan dini dari Kaliningrad.

Dan Mayor Jenderal Kirill Makarov, wakil kepala Aerospace Defense Force Rusia, telah membuat jelas bahwa Moskow sedang meningkatkan kemampuan misil udara dan pertahanannya untuk menghancurkan ancaman apapun yang datang dari PGS (Serangan Cepat secara Global) milik AS.

Pada Desember 2014 doktrin militer Rusia mengatakan bahwa militer Nato dan PGS terdaftar sebagai ancaman keamanan atas Rusia. Wakil Menteri pertahanan Yuri Borisov telah menekankan, “Rusia mampu dan harus mengembangkan sistem seperti PGS.”

Dimana jarahan kami?

Permainan retorika Pentagon juga untuk menutupi proses nyata beresiko tinggi; dasarnya adalah peperangan sumber daya alam – berpusat pada pengendalian minyak, gas alam dan sumber daya mineral Rusia dan Asia Tengah. Akankah kekayaan bumi ini dikendalikan oleh para orang berkuasa yang “diawasi” oleh para tuan mereka di New York/London, atau Rusia dan mitranya di Asia Tengah? Demikianlah propaganda peperangan yang tiada hentinya.

Sebuah kasus dapat dijelaskan bahwa para penguasa telah membangkitkan alibi pembatasan/ancaman geopolitik yang sama seperti yang telah Brzezinski/Stratfor kenalkan untuk menutupi, atau menyembunyikan fakta yang sebenarnya berbeda.

Dan kenyataanya adalah bahwa alasan sebenarnya dari Perang Dingin 2.0 adalah bahwa daya keuangan New York dan London menderita triliunan dolar ditambah kerugian disaat Presiden Putin mengeluarkan Rusia dari skema penjarahan mereka.

Dan hal yang sama berlaku pula pada seluruh kudeta Kiev – yang dipaksa oleh kekuatan finansial New York/London yang sama untuk mencegah Putin untuk menggagalkan penjarahan mereka di Ukraina (yang sampai sekarang berlanjut, setidaknya dalam sektor pertanian).

Pembatasan/ancaman juga digunakan untuk mencegah dengan segala cara terbentuknya kemitraan antara Rusia dan Jerman – yang mana terlihat sebagai ancaman eksistensial bagi AS oleh Brzezinski/Stratfor.

Kejadian-kejadian ini, secara bersamaan dan kebetulan dijalankan oleh para neokonservatif, dan akan menjadi kelanjutan kemenangan dari penjarahan Rusia di era 1990-an, ketika kompleks industri-militer Rusia runtuh dan negara-negara Barat menjarah sumber daya alamnya.

Hal ini takkan terulang kembali. Jadi apakah rencana selanjutnya dari Pentagon? Menciptakan kondisi agar Eropa menjadi wilayah yang berpotensi menjadi medan perang nuklir. Itulah ancaman sebenarnya, jika menjadi kenyataan.


- Source : russia-insider.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar