www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

Palestina Bukan Ukraina, Barat Tak Hirau Israel Bunuh Anak-anak Mereka

Penulis : GreatGameIndia | Editor : Anty | Kamis, 14 April 2022 15:16

Mohammed Zakarneh (17) yang ditembak pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat, Minggu, akhirnya tewas pada Senin (11/4) sore. Zakarneh merupakan bocah Palestina keempat yang dibunuh Israel dalam dua hari terakhir.

Tentara Israel menembak Zakarneh dalam perburuannya mencari kerabat Raad Hazem (28), yang dituduh membunuh tiga orang Israel dalam pertengkaran di sebuah bar di Tel Aviv. Mereka menghancurkan rumah keluarga Hazem secara membabi buta.

Kelompok hak asasi manusia B'Tselem mengkritik tindakan Israel sebagai hukuman kolektif terhadap warga Palestina. Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, Zakarneh yang tidak bersenjata ditembak saat pulang kerja untuk berbuka puasa.

Senin, pasukan Israel melancarkan operasi hari ketiga di sekitar Jenin setelah usahanya mencari-cari keluarga Hazem mendapat perlawanan warga. Setidaknya 20 orang Palestina mereka tangkap dalam semalam.

Kantor berìta AFP melaporkan, sejak 22 Maret, sedikitnya 14 warga Palestina tewas, termasuk Hazem. Empat orang diantaranya ditembak dalam insiden terpisah di seluruh wilayah pendudukan pada Minggu dan Senin.

Kota Jenin dan Betlehem mengumumkan pemogokan umum, toko-toko tutup hampir sepanjang hari. Dua dari empat orang Palestina yang tewas dalam dua hari terakhir berasal dari Betlehem, salah satunya Ali Ahmed Ghoneim (21), yang melempar molotov saat hendak ditangkap.

Korban lainnya adalah seorang perempuan tak bersenjata yang ditembak di sebuah pos pemeriksaan militer dekat Betlehem.

Misi diplomatik Uni Eropa hanya memberi pernyataan menuduh Israel menggunakan kekuatan berlebihan ketika menembak mati wanita tak bersenjata itu. "Insiden ini harus segera diselidiki dan para pelaku dibawa ke pengadilan," tulis mereka di Twitter.

Perempuan lainnya terbunuh di Hebron. Tentara Israel berdalih wanita itu hendak menikam seorang polisi, sebelum ditembak mati. Senin, ribuan pelayat membanjiri jalan-jalan mengantar jenazah mereka yang tewas, termasuk Zakarneh. Mereka menyerukan campur tangan Barat untuk mencegah Israel bertindak brutal.

Ketegangan meningkat selama bulan suci Ramadan. Kejadian ini mengingatkan kekerasan Israel di Jalur Gaza setahun lalu. Warga Palestina terkepung dalam pengeboman 11 hari.

Misi Diplomatik Uni Eropa hanya mengeluarkan imbauan kepada Israel, tapi tidak ada tindakan membantu warga Palestina yang diusir dari rumahnya.

"Karena orang Palestina bukan Ukraina. Dan Israel adalah sekutu Barat, mereka tidak akan pernah hirau. Selalu begitu selama puluhan tahun," ujar ayah Zakarneh.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar