Ngeri! Angie Sebut Korupsi Tak Mungkin Single Fighter, Dia Jadi Tumbal Partai Berkarat?
Angie, mantan politisi partai berkarat di Indonesia akhirnya buka suara soal tindakan korupsi yang dilakukan olehnya yang membuat dirinya dipenjara beberapa tahun. Masa di tahanan membuat dia menyesal tidak bisa melihat si kecil tumbuh kembang dari umur 2 sampai dengan SD.
Penyesalan itu membuat dirinya begitu sedih, waktu bersama buah hati dikorbankan, hanya demi sebuah tindakan korupsi. Perempuan ini pun pada akhirnya diwawancara dan membuka banyak tabir mengenai korupsi. Kandang kebo pun dilanda badai Angie yang membuat kebo-kebo berterbangan.
Saya kira apa yang dikatakan Angie ini sangat betul dan sangat relevan. Korupsi tidak mungkin dilakukan sendiri. Lagipula, tindakan korupsi ini adalah tindakan berjamaah yang begitu terstruktur, sistematis dan masif. Bayangkan saja di masa partai tersebut berkuasa, KPK masih saja bisa tangkap-tangkapin mereka.
Ketakutan terlihat di wajahnya meski dia sudah bebas. Dia masih takut jika ia mengatakan segala sesuatu secara benar dan terbuka, keselamatan anaknya lah yang jadi ancaman. Dia dicap koruptor dalam kasus mega korupsi Hambalang oleh KPK dan pengadilan. Menakutkan. Siapa aktor besar itu? Apakah dia orang yang bertubuh besar dan sekarang nggak bisa tidur di istananya?
Yang tertangkap saja banyak dari partai penguasa. Tapi orang-orang itu adalah para petugas partai yang kecil-kecil. Mereka ditumbalkan, lantas bagaimana yang tidak tertangkap? Saya kira ini adalah sebuah indikasi bahwa korupsi yang tertangkap KPK, masih sedikit banget di era itu. Masih banyak sekali tindakan-tindakan yang dibiarkan dan KPK tutup mata.
Seolah-olah sudah banyak koruptor dari partai Demokarat, rakyat kelihatannya cukup puas dengan kinerja KPK yang saat itu sudah tidak ada Antasari Azhar, dan dikuasai oleh polisi Taliban macam Novel itu. Rakyat menganggap partai itu parah. Tapi dari statement Angie, saya kira ada jauh lebih parah.
Angie mengatakan bahwa koruptor tidak mungkin single fighter. Korupsi tidak bisa dilakukan sendiri. Korupsi harus dilakukan bersama-sama dengan tim. Kenapa? Karena buat apa Angie korupsi jika ia melakukannya sendiri? Mereka tentu tahu akibat dari korupsi adalah pidana.
Mereka tentu tahu bahwa buah dari tindakan korupsi yang mereka lakukan adalah waktu. Waktu yang dibayar mahal dengan mendekam di balik jeruji besi, bahkan di usianya yang ke-33, dia sudah dijadikan tersangka pada tahun 2012. Kesedihan dialami bertubi-tubi.
Tidak mungkin orang-orang mau dipenjara karena korupsi. Korupsi itu dilakukan secara sadar, dan secara sadar pula mereka yakin bahwa mereka tidak akan dipenjara. Tapi mereka lupa bahwa ada tumbal yang harus dikorbankan untuk melancarkan tindakan korupsi itu.
Uang sudah masuk ke kantong para penguasa, mereka dikorbankan dan keluarga mereka jadi sedih. Saya kira, Angie cukup jujur dan berani mengungkapkan apa yang terjadi dan apa yang sebetulnya menjadi sebuah budaya yang dilakukan saat ia bergabung sebagai anggota partai berkarat itu.
Angie yang dipenjara 10 tahun akhirnya buka suara meski tidak total. Kelihatannya dia masih takut karena ada kartu truf yang dipegang oleh mantan bosnya. Kelihatannya dia masih ada di bawah pengaruh ketakutan yang diberikan. Dalam hal ini saya mendukung untuk polisi kasih perlindungan.
Saya kira polisi Novel Baswedan bisa kasih perlindungan kepada Angie agar dia bisa jujur. Kan kita tahu sekarang si Novel sudah ada di Kepolisian dalam bagian pemberantasan korupsi. Artinya, Novel bisa lindungi Angie, karena dia sudah punya tanggung jawab itu. Jangan cuman asyik-asyikan nyiyir Vel.
Kita harus mendukung Angie agar bisa membuka semua tabir partai berkarat itu. Kita mendukung agar polisi bisa menjamin kebebasan dari Angie agar dia bisa bicara lebih jujur lagi dan lebih terbuka lagi agar semua tabir disingkapkan. Saya merasa kasihan sama Angie karena dia kelihatannya dijadikan tumbal.
Meski saya tidak bisa membenarkan tindakan korupsi seperti apapun, saya kira Angie harus membuka nama-nama orang di balik itu. Karena korupsi itu akan langgeng, jika penguasa terdahulu merasa aman dan kebal akan hukum.
Padahal kita tahu bahwa ada juga koruptor di partai berkarat yang sudah menyebut nama putra mahkota yang ada di Ciketiak. Tapi sampai saat ini kelihatannya KPK masih mengulur-ulur waktu seolah menantikan asa kadaluwarsa. Adanya kadal lu, waras! Kenapa? Ketakutan? Pengecut!
Padahal Novel sudah dipecat dari KPK, harusnya KPK jadi lebih garang dan nggak terlibat konflik kepentingan dong. Anies saja nggak berani diproses sampai sekarang. Dasar pengecut lah. Semoga saja Angie bisa membukakan kotak pandora itu. Sehingga sebentar lagi kandang kebo porak-poranda.
- Source : seword.com