www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

DPR COVID-19 Dapat Fasilitas Hotel, Rakyat Tidur di Emperan RS

Penulis : Purnama Ayu Rizky | Editor : Anty | Kamis, 29 Juli 2021 12:04

Kebijakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI untuk memberi fasilitas isolasi mandiri (isoman) hotel bintang tiga pada anggotanya dikecam. Selain tak sensitif terhadap penderitaan rakyat, kebijakan isoman di hotel juga menunjukkan ada pemborosan uang negara di sana.

DPR menggulirkan kebijakan isoman untuk anggotanya yang positif COVID-19 di hotel berbintang tiga. Menurut Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar, fasilitas isoman di hotel hanya berlaku untuk anggota, staf, dan ASN di lingkungan DPR. Sementara, anggota keluarga tak termasuk dalam cakupan fasilitas tersebut.

Kepada Tempo, ia mengatakan pemberian fasilitas isolasi mandiri ini bermula dari komplain sejumlah anggota Dewan yang menghuni kompleks rumah dinas Kalibata, Jakarta Selatan. Mereka khawatir lantaran ada anggota yang positif dan menjalani isolasi mandiri di rumah dinas.

Rumah-rumah dinas di Kompleks Kalibata, ujarnya, dibangun saling berhimpitan. “Minggu lalu itu di kompleks anggota DPR itu tetangganya juga takut kalau positif tapi di lingkungan kompleks itu, deketan,” ucapnya.

Dalam hal ini, Kesekretariatan Jenderal DPR juga belajar dari kementerian dan lembaga lain yang telah menyediakan fasilitas isoman bekerja sama dengan hotel bintang tiga. Secara regulasi, kata Indra, penyediaan fasilitas ini telah diatur dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Negara Nomor 369 Tahun 2020 dan Nomor 308 Tahun 2020.

Indra sendiri memastikan fasilitas hotel untuk isoman bukan program yang dianggarkan. Anggaran fasilitas itu bersumber dari anggaran perjalanan luar negeri yang tidak terpakai dan anggaran lain yang bersifat kontingensi.

“Jadi anggaran COVID ini anggaran kontingensi, bukan yang diprogramkan. Kami menggeser dari anggaran perjalanan luar negeri yang nggak terpakai, dari kegiatan narasumber yang nggak boleh lagi sekarang. Jadi kami menggeser-geser dari dana-dana itu, sifatnya kontingensi, nggak dianggarkan secara utuh tapi kalau dibutuhkan kami revisi. Anggaran COVID kan sekarang ada di setiap kementerian,” ujar Indra pada Detik, Rabu (28/7).

Ia menyebut belum tahu sampai kapan pengadaan fasilitas hotel bagi anggota DPR itu berjalan. Menurutnya, akan ada evaluasi sesuai perkembangan penularan COVID-19.

“Kita belum batasi karena ini kan suratnya baru kita keluarkan, tentu akan kita evaluasi. Tentu pada saat COVID ini sudah mereda, aturan itu kita cabut,” tuturnya.

TAK SENSITIF

Kebijakan itu direspons sinis oleh Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus. Ia mengatakan, sebagai wakil rakyat, anggota dewan semestinya dapat berempati dengan situasi dan kondisi yang dialami oleh masyarakat.

“Merakyat tak hanya untuk urusan basa-basi kampanye politik, tetapi menjadi sama dengan rakyat ketika menghadapi kesulitan. Makna kata merakyat itu artinya menjiwai situasi dan kondisi rakyat dengan berempati saat rakyat menderita,” kata Lucius, saat dihubungi Detik, Selasa (27/7) malam.

Menurut Lucius, masih banyak masyarakat yang mengalami kesulitan di tengah pandemi COVID-19, mulai dari mencari fasilitas kesehatan hingga tempat isolasi yang layak. Di RSUD Bekasi misalnya, beberapa waktu lalu itu mengalami lonjakan jumlah pasien. Tak tanggung-tanggung, tenda darurat terpaksa didirikan di RSUD Bekasi. Saking penuhnya tenda, para pasien COVID-19 sampai rela tergeletak di jalanan halaman rumah sakit hingga dirawat di atas mobil pikap.

Penampakan penuhnya tenda darurat RSUD Kota Bekasi tersebut diunggah oleh salah satu akun Instagram. Dalam video tersebut, tampak tenda darurat berlogo Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang didirikan di depan gedung rumah sakit dipenuhi pasien.

Beberapa pasien tampak tergeletak di pinggir jalan dekat tenda. Hanya dengan beralaskan tikar bambu, pasien tampak tertidur lemas menggunakan selang infus di tangan. Tak jauh dari tempat pasien tergeletak di jalan, ada mobil pikap berwarna putih yang terparkir. Seorang pasien tampak tergeletak di mobil pikap tersebut. Seorang petugas medis menggunakan hazmat lengkap terlihat sedang memeriksa kondisi pasien yang berada di atas mobil pikap itu, catat Suara.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar