Jokowi Milik Rakyat, Dia Berhak Hadir Jika Diundang Oleh Relawan Non PDIP
Joko Widodo hadiri acara relawan di gelora Bung Karno membuat banyak polemik bahkan sampai ke orang partai PDIP sendiri bersuara.
Ada yang mengatakan bahwa presiden Joko Widodo dijebak oleh relawannya untuk hadir ke GBK dan berbicara soal sosok pemimpin masa depan Indonesia.
Dan bahkan para pendukung Anies Baswedan yang bodoh itu mendadak jadi sok pintar mengatakan bahwa nggak seharusnya GBK jadi ajang politik saat sebentar lagi mau dijadikan stadion untuk FIFA.
Banyak banget yang mengatakan bahwa presiden Joko Widodo masuk ke acara GBK yang ramai penuh sesak oleh pendukungnya, bahwa dia sedang makan umpan yang merupakan jebakan dari pendukung Jokowi sendiri.
Banyak sekali orang-orang yang berkontroversi dengan hal ini. Tapi sebenarnya kalau kita lihat dari acaranya itu sendiri dan apa yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo bukanlah hal yang terlalu perlu dikontroversialkan.
Ya memang kalau bicara tentang kehadiran Joko Widodo pasti membawa banyak pro dan kontra karena dia banyak pembenci sekaligus pencintanya. Akan tetapi yang ingin saya highlight alias yang ingin saya garis bawahi di sini adalah agenda dari Presiden Joko Widodo yang ada di sana.
Acaranya biasa-biasa saja dan menurut saya layak untuk dilakukan dengan aturan-aturan yang ada. Memang betul bahwa acara ini dilakukan beberapa saat yang berdekatan dengan bencana gempa bumi Cianjur di Jawa Barat.
Acara relawan ini sebenarnya kalau mau dikata sudah direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya tentunya. Berbeda dengan deklarasi Anies Baswedan sebagai capres dari NasDem yang dilakukan satu hari pas setelah tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.
Urgensinya berbeda dan saya kira acara yang sudah dipersiapkan matang-matang di GBK bukan sembarangan acara yang gampang banget di pending. Pengerahan masa sudah dilakukan dan saya kira itu adalah hal yang wajar jika acara ini harus tetap berjalan.
Sayangnya banyak orang yang merasa dirinya paling benar di dalam melakukan segala sesuatu dan merasa paling bijak menilai semuanya.
Mari kita lihat dari materi yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo di dalam acara relawan tersebut. Yang pertama acara itu berbicara soal sosok pemimpin masa depan yang dilihat dari perspektif Presiden Joko Widodo.
Menurut bapak Jokowi saat itu yang menjadi karakteristik dari pemimpin masa depan adalah mereka yang harus memikirkan masyarakat dan rakyat Indonesia secara keseluruhan. Untuk urusan appearance atau tampilan tentunya Joko Widodo punya kriteria sendiri yakni rambutnya putih dan banyak keriput di wajahnya.
Tapi yang menjadi inti adalah pemimpin yang harus memikirkan rakyat. Lalu selain itu Presiden Joko Widodo juga menggalang dana untuk mengirimkan bantuan donasi ke Cianjur di acara tersebut.
Berbeda dengan Anies Baswedan yang seolah-olah bergembira di atas kematian rakyat Malang di Kanjuruhan lewat deklarasi Nasdem. Joko Widodo memikirkan masyarakat Cianjur di GBK.
Dan penggalangan berhasil mengumpulkan banyak banget uang dan barang untuk dikirimkan dan disalurkan ke pada korban bencana alam di Cianjur. Saya sendiri bukan orang yang diundang ke acara tersebut meskipun beberapa teman saya katanya sih ada yang datang dari jauh-jauh tempat ke Senayan.
Terlalu berlebihan lah jika kita melihat bahwa Joko Widodo dianggap dijebak oleh relawan. Harus kita ketahui bersama-sama bahwa Jokowi bukan hanya milik partai PDIP yang bisa-bisanya mengklaim sembarangan bahwa dia adalah petugas partai yang tunduk kepada aturan partai.
Sadarlah wahai kader-kader PDIP bahwa Jokowi ini adalah milik rakyat juga. Dan dia datang sebagai perwakilan rakyat ketika DPR yang katanya perwakilan Rakyat itu justru tidak menjadikan fungsi mereka seperti perwakilan. Kapan sahkan UU perampasan aset koruptor?
Malahan kebanyakan orang-orang DPR di Senayan ataupun daerah malah menjadi bawahannya Anies Baswedan. Saya berharap Presiden Joko Widodo justru bisa menjadi orang yang menyuarakan suara rakyat dan dia datang karena dia diundang oleh rakyat.
Jadi bagi saya, nggak ada ceritanya PDIP mengklaim sepihak soal Jokowi dijebak. Dan saya percaya bahwa kehadiran Presiden Joko Widodo adalah murni karena kecintaan rakyat kepadanya dan dia tidak bisa menolak itu. Sesederhana itu pemikirannya.
Jadi nggak usah orang-orang PDIP bikin statement kontroversial dan goreng-goreng sana-sini. Harusnya PDIP dukung karena yang diundang adalah Presiden Joko Widodo dan yang mengundang adalah rakyat.
Seharusnya Ibu Megawati bisa sedikit lebih tegas memerintahkan kader-kadernya untuk bersuara. Tapi nggak apa-apa juga kok. Toh ini masih sebatas situasi politik yang hangat. Bisa dimaklumi lah kalau PDIP seperti itu karena mereka adalah partai besar.
Saya masih respect kok sama orang-orang PDIP Seperti Bapak Basuki Tjahaja Purnama, Bapak Djarot Saiful Hidayat, Bapak Ganjar Pranowo, Bapak Hasto Kristianto dan lain-lain.
Yang saya nggak respect di PDIP dikit kok. Artikel ini bertujuan untuk menyeimbangkan saja akan tudingan PDIP bahwa Jokowi dijebak.
Menurut saya pak Jokowi nggak dijebak tapi beliau memang sebagai pelayan rakyat ya harus mau datang kalau diundang oleh relawan yang mempersiapkan acara ini dengan matang. Bahkan katanya ada Raffi Ahmad yang datang juga di sana.
- Source : seword.com