Lebih dari 50.000 orang Bangladesh Bergabung dengan Reli Anti-Prancis di Dhaka – Video dan Foto
Lebih dari 50.000 orang bergabung dalam protes, yang diorganisir oleh kelompok Hifazat-e Islam, pada hari Senin di Dhaka Bangladesh atas sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron terhadap karikatur Nabi Muhammad, kantor bdnews24 Bangladesh melaporkan.
Awalnya, orang-orang berkumpul di dekat masjid terbesar negara itu, Baitul Mukarram, dan berbaris menuju kedutaan Prancis.
Setelah polisi menghentikan kerumunan di daerah Shantinagar, orang-orang memblokir jalan di jalan terdekat selama beberapa jam.
#hugecrowd#SamuelPaty #Bangladesh #Dhaka #boycottfrance #BoycottFranceProduct #We_Love_Muhammad_? #we_love_prophet_muhammad_?_challenge #Muslim #ShameOnYouMacron pic.twitter.com/71Vet8TKy5
— An_as(????)???? (@anasbhuiyan0) November 2, 2020
Sekretaris Jenderal Hifazat-e Islam Junaid Babu Nagari mengatakan selama protes bahwa Dhaka perlu memutuskan hubungan diplomatik dengan Paris dan memboikot semua produk Prancis, menurut kantor berita tersebut.
Mass Protest In #Dhaka city of Bangladesh, Against France.#boycottfranceproducts #boycottfrance #we_love_mohammad_?_challenge pic.twitter.com/BjSmM84p8o
— Shaiful Islam (@Shaiful_Islam76) November 2, 2020
Kelompok Islamis itu juga mendesak pihak berwenang Bangladesh untuk secara resmi mengutuk Prancis. Selain itu, Nagari meminta Prancis untuk meminta maaf kepada dunia Muslim.
Over half a million Muslims marched in the streets of Bangladesh''s capital on Monday in the country''s largest protest yet against the French president''s support of freedom of expression that allow caricatures of the Prophet Muhammad Saw#BoycottFrenceProducts pic.twitter.com/N1So5KLOYx
— faizan (@faizan0008) November 2, 2020
Pada 21 Oktober, Macron menyampaikan pidato dalam upacara peringatan untuk guru sejarah Prancis, Samuel Paty, yang dibunuh oleh seorang remaja Chechnya yang teradikalisasi setelah menunjukkan karikatur tersebut kepada murid-muridnya.
Presiden menekankan bahwa Prancis tidak akan menyangkal kartun tersebut dan terus mempertahankan kebebasan berekspresi.
Pidato Macron mendapat reaksi keras di dunia Muslim, karena banyak yang menganggap kartun Nabi Muhammad sebagai penghujatan.
Di tengah seruan untuk memboikot produk Prancis, Macron mengatakan bahwa dia memahami perasaan Muslim, tetapi menegaskan bahwa Islam radikal adalah ancaman bagi semua.
- Source : sputniknews.com