Imbas Rusunami DP0 Tidak Laku & Sepi, Kadis Perumahan Dipecat?
Rumah susun milik yang diberi nama Rusunami Klapa Village ini dibangun di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, sepi dan terancam tak dilirik oleh warga DKI. Mau dikasih marketing yang jago sekalipun dan iming-iming kemudahan tetaplah warga yang tak mampu sampai akherat tak akan bisa membelinya.
Namanya keren, belakangnya pakai 'Village', seharusnya diganti dengan 'Bodong', karena warga yang tak mampu hanya bisa membawa pulang brosur dan gigit jari.
Sejak diresmikan pada Agustus 2019 lalu Anies Baswedan selaku Gubernur DKI sempat pamer dan tersenyum merekah karena sudah merealisasikan janjinya. Pendaftarnya membludak. Namun, usut punya usut saat ini rusunami tersebut memang tak laku, sepi peminat. Kalau anjilok begini maka sensasi rumah DP nol akan makin meredup.
Fakta di bulan Januari lalu terdata yaitu baru ada 85 unit yang terisi dari 780 unit yang tersedia. Rupanya sudah ada 135 pembeli tapi separoh lebih belum mau menempatinya. Bangunan itu jadi lebih mirip seperti monumen bisu.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Fasilitas Pemilikan Rumah Sejahtera DKI Jakarta Dzikran Kurniawan mengiming-imingi bahwa syarat untuk bisa mencicil tak sesulit yang dibayangkan. Tapi dia sendiri mengakui program Rumah DP 0 Rupiah ini tidak diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sebab, syarat gaji minimal untuk bisa mencicil rusunami adalah Rp 4-7 juta per bulan.
"Golongan berpenghasilan rendah ini kan keterbatasan finansial, itu membuat pilihan-pilihan mereka menjadi sangat terbatas di tengah kebutuhan yang ada. Maka dari itu, kita tawarkan dengan program ini supaya lebih dimudahkan," ucap dia.
Solusinya ya balik lagi ke program dari mantan Gubernur DKI yaitu rusunawa. Dan benar, Pihak Pemprov langsung menawarkan solusi rusunawake warga tak mampu, sekaligus mementahkan program rumah DP nol.
Potret buram dari janji sang gubernur DKI nampaknya sudah memakan korban. Korbannya jelas warga DKI yang berpenghasilan rendah karena takamampu membeli rusunami. Dia menjanjikan rumah DP nol yang sebenarnya dalam wujud rusunami tapi (faktanya) tak terjangkau di kantong masyarakat yang mulanya sempat berbunga-bunga.
Imbasnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung mencopot Kelik Indriyanto dari jabatannya sebagai Kepala Dinas Perumahan DKI. Penyebab alasan pelengseran Kelik jelas berhubungan dengan program unggulannya saat kampanye, yakni rumah DP Rp 0 tidak laku.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Chaidir mengungkapkan alasan pencopotan Kelik berdasarkan hasil kinerja tahunannya. Penilaian ini, kata Chaidir, juga dialami kepala dinas lainnya. Namun, Kelik disebut sudah pada taraf tak bisa lagi ditoleransi, sehingga harus dicopot.
Kelik telah mundur sejak hari Senin (24/2/2020) dan telah bergabung dengan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP). Kelik selamat kendati posisinyan diturunkan tapi siappapun pengganti Kelik akan menjalani masa yang tidak nyaman dan selalu terancam.
Tak akan ada pejabat yang bisa menjamin pembelian rusunami DP nol itu bisa laku dalam tempo yang singkat atau memaksimalkan penjualan di tahun 2020 ini.
- Source : seword.com