Sudah Jadi Dalam 10 Hari, 2 Rumah Sakit Corona Di China Mulai Menerima Pasien
Rumah sakit Huoshenshan, yang dilengkapi fasilitas 1.000 tempat tidur dan dibangun di kota Wuhan hanya dalam kurun waktu 10 hari, mulai menerima pasien virus coronanya pada hari Senin. Selanjutnya, rumah sakit serupa berkapasitas 1.500 tempat tidur akan dibuka di Leishenshan pada minggu ini.
Pembangunan dua rumah sakit di Wuhan ini dilakukan untuk menahan sekaligus mencegah penyebaran virusnya. Langkah ini masih sejalan dengan langkah yang diambil China dalam menangani wabag SARS di tahun 2013 lalu. Kala itu, sebuah rumah sakit dibangun sementara di ibukota hanya dalam waktu satu minggu.
Dilansir dari kantor berita China Xinhua, rumah sakit Huoshenshan dibangun dekat Danau Zhiyin di barat daya Wuhan oleh sekitar 7.000 tukang kayu, tukang ledeng, ahli listrik dan spesialis bangunan lainnya. Selain itu, sekitar 800 unit alat berat juga dikerahkan.
Untuk diketahui, rumah sakit baru ini memiliki dokter, perawat dan personil medis lainnya yang disediakan oleh militer China. Total ada 1,400 tenaga medis yang dikirimkan militer China untuk mengelola rumah sakit ini.
Rumah Sakit Huoshenshan memiliki 30 kamar ICU, lemari dua sisi tempat dokter bisa memeriksa pasien tanpa harus masuk ke bangsal isolasi, sejumlah robot untuk mengirimkan makanan dan obat-obatan serta mengambil sampel dari pasien, dan sebuah sistem video yang terhubung dengan rumah sakit militer pusat di Beijing.
Menyaksikan proses pembangunan rumah sakit yang secepat kilat via live-stream nampaknya menjadi hiburan baru warga China.
Menyusul Rumah Sakit Huoshenshan yang telah jadi, Rumah Sakit Leishenshan rencananya akan selesai hari ini, tepat 10 hari sejak pertama kali dibangun. Dan baru di hari Kamis, Rumah Sakit Leishenshan dijadwalkan mulai menerima para pasien.
Time-lapse: Leishenshan Hospital under construction in Wuhan, China. This is the 2nd #SARS treatment-model facility in the city. #coronavirus #pneumonia pic.twitter.com/yO5uWnrWmz
— China Xinhua News (@XHNews) February 2, 2020
Sebagai informasi, virus 2019-nCoV atau yang lebih dikenal dengan virus corona hingga kini telah menginfeksi sekitar 17.000 orang dan menewaskan lebih dari 360 orang di Wuhan.
Sampai saat ini, otoritas China terus membatasi akses bepergian di kota dan wilayah sekitar Provinsi Hubei sebagai langkah untuk menghentikan penyebaran wabahnya.
Satu-satunya kasus kematian akibat virus corona di luar China dilaporkan terjadi di Filipina pada pekan lalu.
- Source : www.rt.com