www.zejournal.mobi
Senin, 23 Desember 2024

Sebut Tak Punya Simpati & Empati, China Murka Pada Harian Denmark Yang Mengubah Lambang Benderanya Dengan Virus Corona

Penulis : RT | Editor : Indie | Rabu, 29 Januari 2020 11:29

Kedutaan besar China di Copenhagen telah meminta harian Denmark Jyllands-posten minta maaf lantaran merilis gambar bendera China lengkap dengan virus corona sebagai lambangnya.

Untuk diketahui, dalam gambar buatannya Niels Bo Bojesen mengganti lambang bintang di bendera China dengan virus corona.

Harian Jyllands-posten memposting gambar nyeleneh bendera China tersebut dalam rubric ‘Today’s Cartoon’ dengan disclaimer bahwa gambar ini merupakan interpretasi pribadi sang artis, yang kemungkinan memiliki sikap dan pandangan berbeda dengan Jyllands-posten.

Dagens tegning: Coronavirus https://t.co/mUSBoiOk81

The Chinese people demand immediate deletion

— Cristiano Gloria (@CristianoGlori3) January 28, 2020

 

Terlepas dari gambar kontroversi ini, Kedutaan Besar China di Denmark meminta Jyllands-posten dan Bojesen untuk segera meminta maaf pada rakyat China.

Juru bicara kedutaan mengingatkan Jyllands-posten kalau sejauh ini wabah virus corona telah menewaskan lebih dari ratusan orang di China dan seluruh upaya telah dilakukan untuk memerangi wabahnya.

Lebih lanjut, sang juru bicara menambahkan bahwa gambar satire ini bagaikan hinaan pada China dan telah menyakiti perasaan rakyat China.

“Tanpa adanya simpati dan empati, gambar ini telah menyinggung masyarakat China dan melewati batas kebebasan berbicara.”

Seperti yang telah diketahui, wabah virus corona pertama kali dimulai di Wuhan pada Desember 2019. Sejauh ini China telah mengkonfirmasi 4.515 kasus virus corona, dengan total korban jiwa 106 orang.

Saat ini, banyak kota di provinsi Hubei telah dikarantina oleh otoritas setempat.

Sebagai informasi, ini bukan kali pertama harian Jylland-posten menyinggung pihak asing. Pada tahun 2005, harian ini menerbitkan serangkaian kartun yang mengejek Nabi Muhammad, hingga menciptakan kerusuhan di kalangan Muslim. Perdana Menteri Denmark kala itu menyebut kejadian ini sebagai insiden terburuk Denmark yang berkenaan dengan hubungan internasional sejak terjadinya PD II.


Berita Lainnya :


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar