Menteri Basuki Sentil Anies, Beri Data Soal Penyebab Banjir DKI
Menteri Basuki sudah membongkar fakta penyebab banjir Jakarta yang kalau dicek bersama para netizen pun paham dan tahu bahwa fakta dan penjelasan Menteri Basuki itu valid dan dipercaya.
Ini bukan soal sentimen semata, ini jelas fakta.
Menurut Menteri Basuki penyebab banjir karena tidak adanya normalisasi Kali Ciliwung. Ia menyebut sepanjang 33 km Kali Ciliwung Pemprov DKI baru melakukan normalisasi 16 km saja.
"..Mohon maaf Bapak Gubernur, selama penyusuran kali Ciliwung ternyata sepanjang 33 km itu yang sudah ditangani dinormalisasi 16 km. Di 16 km itu kita lihat Insya Allah aman dari luapan. Tapi yang belum dinormalisasi tergenang," kata Basuki.
Tamparan itu sontak membuat Anies tertekuk.
Pernyataan Basuki bahwa memperpanjang normalisasi Kali Ciliwung merupakan kunci mengatasi banjir Jakarta tersebut cukup beralasan.
Media Tempo saja menyatakan, hal itu lebih mendekati kebenaran ketimbang dalih Anies yang terus menyalahkan kawasan hulu seperti Bogor dan Depok.
Data menunjukkan air bendung Katulampa baru naik setelah Jakarta banjir. Artinya banjir itu karena faktor hujan deras di Jakarta sendiri. Penjelasan itu menguak sebenarnya keborokan dan ketidakbecusan Anies dalam mengantisipasi banjir beserta anak buahnya.
Penjelasan Menteri Basuki itu langsung menghantam kebohongan soal naturalisasi yang sejatinya tak pernah dieksekusi oleh Anies. Naturalisasi itu hanya eksis di media sedangkan naturalisasi yang sebenarnya ya itu kolam raksasa atau genangan jumbo yang menenggelamkan Jakarta secara ekstrim.
Masih ingat Menteri Basuki curhat yaitu sudah dua kali mengundang Pemprov aka Anies guna menjelaskan soal konsep naturalisasi sungai tapi tak pernah datang.
Pusat juga mengeluhkan tak ada lahan yang dibebaskan untuk normalisasi sungai. Sampai disentil Presiden pun tetap ngeyel santun.
Penulis juga yang melihat sendiri banjir tahun ini lebih ekstrim karena airnya makin naik di jalan sampai ke garasi. Banyak kesaksian warga seperti penjaga Tanah Kusir mengatakan bahwa selama ini tak pernah kebanjiran, baru di zaman Anies area pemakaman tersohor itu diserbu banjir.
Kendati demikian, Anies tetap berkeyakinan bahwa salah satu penyebab utama banjir karena tidak adanya pengendalian air dari sisi selatan Jakarta.
"Jadi, selama air dibiarkan dari selatan masuk ke Jakarta, maka apa pun yang kita lakukan di pesisir termasuk di Jakarta tidak akan bisa mengendalikan airnya," kata Anies, Jakarta, Selasa, 1 Januari 2020.
Pernyataan itu disampaikan Anies Baswedan merespon pernyataan Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono yang pas bareng memantau titik-titik terdampak banjir.
Kata Anies, saat Pemerintah Provinsi Jakarta melakukan normalisasi Kali Ciliwung di tahun sebelumnya, volume air cukup tinggi tetap terjadi.
"Artinya, kuncinya itu ada pada pengendalian air sebelum masuk pada kawasan pesisir," kata Anies .
Dan belum lama ini, di Monas Anies mengklaim ke media bahwa dirinya mengerahkan sejumlah 120 ribu petugas di lapangan untuk mengatasi banjir.
"Kita seluruhnya berada di lapangan, ada sekitar 120 ribu petugas yang dikerahkan untuk bekerja di semua kawasan yang saat ini mengalami banjir," kata Anies di Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2019)
- Source : seword.com