Anies Beri Penghargaan Ke Colloseum, Kompensasi Nutup Alexis?
Beberapa hari ini ramai perbincangan tentang Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta memberikan Anugerah Adikarya Wisata 2019 kepada Colloseum Club 1001.
Penghargaan itu diberikan karena Colloseum berhasil memenangkan penghargaan untuk kategori hiburan dan rekreasi-klab malam dan diskotik yang diberikan pada Jumat, 6 Desember 2019.
Pemberian penghargaan itu menjadi aneh serta dipertanyakan oleh warganet. Soalnya Colloseum Club 1001 ternyata berada di bawah naungan Alexis Group. Padahal Alexis grup juga membawahi Hotel Alexis yang ditutup oleh Anies setahun yang lalu.
Merunut ke belakang, Anies di masa kampanyenya pernah berjanji akan menutup sejumlah tempat prostitusi di Ibu Kota, termasuk Alexis.
Dan hal ini kemudian dilakukannya setelah dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta.
Ada berbagai alasan yang dikemukakan dalam penutupan tersebut. Selain karena ijinnya telah habis, Alexis juga disebut melanggar Peraturan Daerah 14 Nomor 6 Tahun 2015 serta dugaan ada penyalahgunaan TDUP, berupa praktik asusila atau prostitusi di hotel dan griya pijat di lantai lima dan tujuh. Akhirnya Alexis ditutup pada tanggal 27 Oktober 2017.
Sebulan berlalu sejak penutupan, Alexis kemudian dikabarkan buka lagi dengan berganti nama menjadi 4Play. Manajemen Alexis pun berdalih mereka mengubah skema bisnis mereka yang semula griya pijat menjadi bar dan karaoke.
Apalagi kemudian pemprov DKI juga ikut-ikutan membantah isu yang menyebut Hotel dan Griya Pijat Alexis telah berganti nama menjadi 4Play. Mereka berusaha menyakinkan masyarakat bahwa Alexis benar-benar telah ditutup.
Namun karena terus dipertanyakan dan diributkan oleh warganet serta masyarakat, Alexis yang berubah nama menjadi 4Play pun secara resmi ditutup tanggal 27 Maret 2018.
Dan kini, Colloseum Club 1001 yang berada di bawah naungan Alexis malah memperoleh penghargaan.
Awalnya berita tentang penghargaan ini, sempat luput dari media. Namun kemudian terkuak berdasarkan unggahan dari akun Twitter @ayudh69 yang memasang foto piagam Penghargaan Anugerah Adikarya Wisata 2019 yang diterima Colloseum Club 1001, Kamis 12 Desember 2019.
Dalam unggahan itu @ayudh69 menuliskan caption, "Selamat untuk diskotik Colosseum Jakarta, mendapatkan penghargaan Adikarya Wisata dari Gubernur Anies Baswedan (emotikon)".
Sontak pemberian penghargaan ini kemudian banyak dipertanyakan oleh warganet.
Tidak sedikit juga yang memberikan sindiran tajam kepada Anies.
Misalnya seperti komentar yang ditulis @Dimputera, "Keren nih Pak Anies Baswedan. Waktu tutup alexis pakai media segambreng, ngasih penghargaan Colosseum kok diem-diem wae pak?"
Sementara itu akun Twitter @dedensujana menulis, "Pak Anis mendingan buka segel mesjid jemaah Ahmadiyah di Bukit duri dan duren sawit yang disegel Pemkot".
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Alberto Ali, beralasan bila penghargaan itu diberikan berdasarkan tiga alasan.
Pertama karena dedikasinya, kedua karena kinerjanya. "Kemudian ketiga, karena kontribusi terhadap pariwisata Jakarta. Ada tim yang menilai itu semua," ucap Alberto.
Padahal sebelumnya, Diskotek Colosseum sempat dirazia oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta dan direkomendasikan untuk ditinjau ulang izin operasinya dari BNNP kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.
Razia yang terjadi pada 8 September 2019 itu berhasil mengamankan 33 pemakai narkoba, BNN DKI Jakarta juga berhasil mengamankan barang bukti sebanyak tujuh setengah butir ekstasi di salah satu ruangan karaoke Colloseum di room 301.
Kejadian itu bukanlah yang pertama kalinya, di tanggal 6 September 2015, Colloseum 1001 juga pernah di razia bersama dengan Golden Crown. Ketika itu ditemukan 65 orang positif menggunakan narkoba dari kedua tempat yang dirazia tersebut.
Padahal berdasarkan pasal 99 pada Perda DKI Nomor 6 tahun 2015 tentang Kepariwisataan, perusahaan hiburan malam yang melakukan pembiaran terjadinya peredaran, penjualan, dan pemakaian narkoba akan dicabut izin usahanya.
Ketentuan tersebut kemudian dipertajam lagi dengan Peraturan Gubernur (Pergub) di era Ahok yang menyatakan jika dua kali ditemukan narkoba, tempat hiburan malam tersebut akan ditutup.
Namun lucunya Colloseum 1001, tidak saja tidak ditutup oleh Anies, malah diberi penghargaan. Apakah ini merupakan kompensasi atas rasa "tidak enak hati" dari Anies kepada bos Alexis, karena telah menutup Alexis tahun lalu?
Apalagi sebelum penutupan Alexis, Anies diketahui pernah bertemu sejumlah pengusaha, termasuk boss Alexis. Dan hal tersebut juga diakui oleh Anies sendiri ketika itu.
Bisa saja kan dalam pertemuan itu terjadi pembicaraan bagaimana caranya agar sama-sama "enak".
Entahlah, mungkin hanya Anies yang tahu.
- Source : seword.com