www.zejournal.mobi
Rabu, 20 November 2024

Blunder Lagi, Kudetnya Mulan Jameela Dalam Rapat Komisi DPR

Penulis : Ninanoor | Editor : Indie | Rabu, 27 November 2019 13:52

Sejak awal Mulan Jameela nyaleg, saya sudah meragukan kompetensinya. Visi dan misinya pun tidak mencerminkan seorang caleg yang kompeten, yakni 2019 Prabowo menang. Namun keberuntungan rupanya berpihak pada Mulan. Gugatannya menang dan akhirnya membawa Mulan ke Senayan. Ya itu sih nasib orang ya, seperti Anies yang menang di Pilkada Jakarta dan sekarang jadi gubernur. Kita mana tahu apakah nasib itu akan membawa kebahagiaan buat orang itu, atau kegelisahan. Kalau soal kebahagiaan, pastinya Mulan hepi dong mendapatkan gaji sebagai anggota DPR RI. Sementara beberapa bulan lalu suaminya dikabarkan bangkrut gara-gara masuk bui. Namun, sebagai anggota dewan, Mulan harus siap juga untuk dikritik, terutama karena ketidakkompetenannya itu.

Contohnya beberapa hari sesudah diangkat jadi anggota DPR, Mulan sudah kena sentil KPK karena soal kacamata mewah yang tokonya dia endorse. Mungkin Mulan belum paham tentang apa itu konflik kepentingan. Atau belum tahu sama sekali? Ada trainingnya nggak ya di DPR RI? Kan bikin malu partainya saja.

Akhirnya Fraksi Gerindra menempatkan Mulan di Komisi VII. Komisi ini membidangi Energi, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup. Lingkup Komisi ini saya kira berat sekali buat seorang Mulan Jameela. Nanti kalau blunder kan Gerindra juga yang malu. Dan tidak berapa lama memang terjadi blunder. Yakni ketika Mulan ikut dalam rapat antara Komisi VII dengan PT PLN (Persero).

Dilansir kumparan.com, Komisi VII DPR RI menggelar rapat dengar pendapat dengan PT PLN (Persero) pada hari Senin kemarin (25/11). Para anggota DPR mayoritas memberikan dukungan dan kritik atas kinerja PLN yang sekarang masih dipimpin oleh Pelaksana Tugas Direktur Utama, Sripeni Inten Cahyani. Mulan pun ikut mengajukan pertanyaan ke PLN. Apa yang dia tanyakan?

“Yang ingin saya tanyakan terkait pemadaman listrik Agustus lalu, saya membaca beberapa media bahwa PLN berjanji akan memberikan kompensasi sesuai Tingkat Mutu Pelayanan atau TMP dengan indikator sesuai peraturan Menteri ESDM,” kata Mulan. Mulan mengaku menyambut baik niat PLN mengganti kerugian yang dialami masyarakat. Namun, ia masih belum mengerti sudah sejauh mana kompensasi yang dibayarkan oleh PLN. “Yang jadi pertanyaan saya, apakah sudah terealisasi semua kompensasi yang dijanjikan kepada wilayah yang mengalami kematian atau pemadaman listrik karena saya rasa konsumen perlu tahu terutama wilayah yang mengalami,” ujar Mulan. “Apalagi dapil saya Garut, Tasik juga mengalami hal serupa. Saya juga mengalami sih karena saya tinggal di Jakarta,” tambahnya. Mulan lalu meminta data dan sistem yang digunakan pembayaran seperti apa. Ia juga meminta kendala apa saja yang dialami PLN seandainya pembayaran kompensasi itu belum terealisasi Sumber.

Hmmm…. Saya mau ketawa tapi kok males ya serasa buang-buang energi. Ini kejadian kan sudah lama, di bulan Agustus dan September. Diberitakan secara masif, dari awal hingga akhir. Apa Mulan nggak baca ya? Kok se-kudet (kurang update) itu? Apa karena waktu itu masih sibuk dengan endorse di sana sini, sehingga nggak tahu perkembangannya sama sekali? Kalau pun memang mau menanyakan sesuatu, sebagai anggota dewan, harusnya Mulan kan bisa melakukan riset dulu tentang pertanyaannya. Bukan sekedar cari-cari pertanyaan biar nggak dibilang magabut.

Dilansir oleh banyak media, pada awal September lalu sejak tanggal 1, dikabarkan bahwa PLN sudah menyalurkan kompensasi atas pemadaman listrik berjam-jam itu. Totalnya sekitar Rp 840 miliar. Dan kemudian pada tanggal 10 September 2019, PLN sudah melaporkan soal kompensasi ini ke DPR RI. Total kompensasi yang dibayarkan rinciannya adalah sebesar Rp 839,83 miliar. Dan dibayarkan kepada 21.986.563 pelanggan yang terdampak, baik pelanggan pascabayar maupun prabayar. “Kami telah melakukan pembayaran kompensasi pada periode Agustus direalisasikan September sesuai Peraturan Menteri ESDM 27 Tahun 2017 dengan total senilai Rp 839,88 miliar untuk pelanggan 21,9 juta,” kata Sripeni Inten Cahyani, Plt Dirut PLN, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI waktu itu.


Berita Lainnya :

Berita ini ada di mana-mana ya, tinggal di-google. Apa Mulan Jameela juga nggak tahu caranya mencari berita lewat Google? Kalau kelasnya gini sih, nggak sebanding dengan gaji puluhan juta dari uang rakyat. Yang gini nih bikin saya curiga. Apakah Gerindra mendukung Mulan ini sekedar karena belas kasihan saja karena sebagai istrinya Ahmad Dhani yang lagi dipenjara, kondisi keuangannya sangat buruk? Gerindra sebagai partai besar, harusnya bisa mendidik kadernya agar bersikap dan berwawasan selayaknya seorang anggota dewan. Bukan kelas ecek-ecek. Ok lah latar belakang pendidikan kita abaikan, namun paling tidak Gerindra berusaha dong supaya kadernya nggak bikin malu dan bikin blunder melulu.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar