www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Ahli Kesehatan Hewan Peringatkan: Seperempat Populasi Babi Di Dunia Akan Mati Tahun Ini

Penulis : RT | Editor : Indie | Senin, 04 November 2019 11:20

Presiden World Organization for Animal Health memperingatkan bahwa pada tahun ini seperempat populasi babi di dunia diprediksikan akan mati akibat flu babi Afrika. Dampaknya, harga daging babi diperkirakan akan melonjak.

Pernyataan ini dilontarkan Dr. Mark Schipp pada hari Kamis, mengklaim bahwa hal ini merupakan ancaman terbesar terhadap ketersediaan hewan ternak.

Saat ini, pada babi flu babi Afrika 100 persen berakibat fatal. Namun untungnya, virus ini tidak membahayakan manusia.

China yang merupakan rumah bagi setengah populasi babi di dunia, menjadi negara yang paling terkena dampaknya. Otoritas setempat mengatakan, sejak bulan Agustus 2018 virus ini telah menewaskan sekitar 1,2 juta babi, sedangkan harga daging babi melonjak dua kali lipat sejak virus melanda.

Dampak lainnya, penjualan daging babi AS ke China juga ikut meningkat dua kali lipat, terlepas dari perang dagang yang melanda keduanya. Sedangkan harga daging babi di Eropa dikabarkan mencapai yang tertinggi di enam tahun terakhir.

Pada tahun ini saja, Rabobank memperkirakan China akan kehilangan 20 hinga 70 persen populasi babinya atau setara dengan 350 juta babi akibat wabah flu babi Afrika.

Kendati demikian, China tidak sendiri, pasalnya 50 negara lainnya di dunia juga terkena imbas wabah flu babi Afrika, seperti Polandia, Rusia, Korea Selatan dan Filipina.


Berita Lainnya :

Wabah ini pada akhirnya memberikan efek domino pada harga daging lainnya serta harga pakan hewan ternak.

Meskipun saat ini telah dilakukan pencegahan dengan diciptakannya vaksin, progress vaksinnya masih terbilang lambat lantaran virus flu babi Afrika terlanjur merebak dengan skala besar dan memiliki struktur yang kompleks.

Saat ini, industri peternakan tengah mencoba untuk menangkal kehancuran akibat terus merebaknya virus yang tidak dapat disembuhkan ini.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar