Demi Pertahankan Kesepakatan Nuklir, Iran Tolak Pinjaman USD 15 Miliar Dari Prancis
Belum lama ini Iran menggelar negosiasi mengenai komitmen seluruh negara anggota JCPOA di Paris. Dalam kesempatan itu, Prancis sempat menawarkan pinjaman pada Iran.
Dilansir oleh Press-TV, Iran menolak pinjaman yang ditawarkan Uni Eropa sebesar USD 15 miliar usai Wakil Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi menyarankan agar Iran tetap fokus pada kelanjutan komitmen negara anggota pada JCPOA.
“Pinjaman senilai USD 15 miliar harus dibalas dengan kami mematuhi seluruh peraturan yang tertulis di JCPOA. Namun, jika kami memutuskan untuk tidak menerimanya, proses pengurangan komitmen Iran bisa terus berlanjut,” ujar Araqchi.
Lebih lanjut, Araqchi menambahkan jika negara anggota lainnya tidak kunjung melindungi Iran, Iran akan terus menurunkan komitmennya pada kesepakatan nuklir.
Menurut sejumlah laporan, Iran hanya akan menghentikan rencana penurunan komitmennya jika pihaknya bisa kembali menjual minyak seperti sebelum AS menjatuhkan sanksi.
Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan kesepakatan dengan negara-negara Eropa mustahil bisa dicapai dalam waktu beberapa hari ke depan. Oleh karena itu, ia memberikan kelonggaran waktu dua bulan untuk Eropa kembali membuktikan komitmennya pada JCPOA.
Seperti yang telah diketahui, AS mulai kembali menjatuhkan sanksi pada Iran pada tanggal 8 Mei 2018 usai Presiden Donald Trump memutuskan menarik diri secara sepihak dari kesepakatan nuklir Iran.
Selang setahun kemudian, Iran mengumumkan pihaknya akan mulai mengurangi komitmennya pada JCPOA dan memberikan waktu 60 hari bagi negara anggota lainnya untuk menyelamatkan kesepakatannya.
Seiring berlalunya batas waktu yang diberikan, Iran mulai meningkatkan persentase uraniumnya hingga melebihi 3,67 persen, batas yang ditetapkan dalam JCPOA. Sampai sekarang, setiap 60 hari sekali Iran terus mengurangi komitmen dan kewajibannya pada JCPOA.
- Source : sputniknews.com