Masih Mau Debat Siapa Yang Adalah GOAT?
GOAT itu bukan maksudnya kambing. Tapi ini adalah singkatan dari bahasa Inggris yakni greatest of all Time. Artinya yang terbaik sepanjang masa.
Banyak yang bilang Ronaldo adalah yang terbaik tapi banyak juga yang bilang Messi adalah yang terbaik. Kita nggak usah berdebat panjang lebar lah kita ngomong angka dan data saja.
Buat saya ini adalah debat kusir yang ujung-ujungnya memang jawabannya ya hanya satu dan nggak bisa diperdebatkan lagi. Yang menjadi terbaik sepanjang masa adalah Messi.
Final Piala Dunia antara Argentina dan Prancis membuat kita sama-sama melihat bahwa kedua tim ini memang layak untuk bertanding di acara puncak Piala Dunia di Qatar 2022.
Pertandingan terbaik yang disajikan oleh Argentina dan Prancis membuat kita sama-sama melihat bahwa Argentina dan Prancis sama-sama memiliki keunggulan masing-masing. Tapi ada beberapa keunggulan yang bisa kita lihat secara berbeda-beda.
Mari kita mulai dari tim yang kalah dulu yakni Prancis. Prancis unggul karena pemain-pemainnya masih muda dan memiliki kekuatan individual yang sangat tinggi.
Kylian Mbappe dan juga Giroud memiliki kehebatan dan skill individual yang sangat baik di dalam mengeksekusi bola-bola mati. Kedua orang ini memiliki fisik yang prima dan usia yang bisa dikatakan sangat amat cocok untuk bermain 120 menit.
Kedua orang ini memang sangatlah mahir di dalam kontrol bolanya dan kelincahan mereka. Inilah yang saya bisa lihat dari pemain timnas Prancis. Nah Mari kita simak ke Argentina yang adalah tim pemenang.
Kita memang melihat bahwa Lionel Messi adalah pemain yang memiliki skill individual yang sangat tinggi juga. Tapi usianya tidak bisa membohongi kondisi fisiknya saat ini di Piala Dunia. Kontrol bolanya mungkin bisa dikatakan lebih rendah dari Mbappe dan juga Giroud.
Kecepatan larinya juga sudah kelihatan menurun dibandingkan Piala Dunia lalu dan juga cara main ketika dia masih ada di tim Barcelona. Dia mulai lebih banyak berjalan-jalan di lapangan. Kelihatannya dia lebih gampang capek dan lebih memilih untuk menyimpan tenaganya untuk bermain 90 menit.
Tapi justru dengan begitu dia lebih bisa melihat suasana lapangan dengan perspektif mata elang. Bahkan keterbatasan fisiknya dijadikan bahan kritikan dari pelatih Belanda yakni Van Gaal. Inilah yang membuat Messi murka dan marah ketika dia menang melawan Belanda saat semifinal kemarin. Kemarahan Messi pun digoreng oleh pendukung Ronaldo sebagai kemarahan yang gak penting dan tidak elit.
Tapi saya kira buat misi Ini adalah cara dia membela diri dengan elegan. Tidak ada kontak fisik antara misi dengan pelatih Belanda tapi ini adalah emotional game. Permainan mental yang membuat Belanda di negara penjajah itu tidak mampu membendung Argentina.
Selain itu Argentina bukan hanya mengandalkan Messi tapi mereka melakukan tiki taka yang luar biasa bikin Prancis kelabakan. Gol kedua begitu cantik dieksekusi oleh Angela Di Maria.
Tendangan kaki kanan Messi yang tidak dominan membuat bola bergulir ke arah pemain tengah dan ketika dioper cepat ke Angela Di Maria langsung ditendang menembusi gawang Hugo Lloris. Kerjasama tim di lini Tengah sampai depan membuat Argentina tidak terbendung.
Gol-gol cepatnya bikin Prancis kelabakan. Beli di depan Prancis juga kelihatannya tidak terlalu kuat. Permainan bola itu adalah kerjasama 11 orang bukan permainan individual.
Jadi mau bikin hattrick sekalipun kalau nggak ada kerja sama tim ya pasti nggak bisa dibilang sebagai sesuatu yang hebat. Masih mau debat siapa yang terbaik sepanjang zaman antara Messi atau Ronaldo?
Akhir kata, kita tahu siapa yang terbaik dan itu bukanlah perdebatan lagi antara Ronaldo atau Messi. Jelas kan Messi adalah the greatest of all time? Pendukung Ronaldo Mohon bersabar ya.
- Source : seword.com