www.zejournal.mobi
Selasa, 24 Desember 2024

Tak Mau Kalah Dengan AS, Australia Tingkatkan Kekuatan Militer Luar Angkasanya

Penulis : Sputnik News | Editor : Indie | Rabu, 06 Maret 2019 09:55

Seorang kepala Angkatan Udara Australia mengatakan negaranya harus mengeksploitasi wilayah geografinya untuk meningkatkan kekuatan militernya di luar angkasa. Kendati demikian, ia mengaku bahwa kemampuan militer negaranya masih tertinggal dari kemampuan negara adi daya dunia.

Radio Selandia Baru melaporkan bahwa militer Australia nampaknya akan ikut berkompetisi dalam adu kekuatan militer di luar angkasa. Pasalnya, dewasa ini luar angkasa menjadi wilayah yang paling diperebutkan sejumlah negara di dunia.

Kepala Royal Australian Air Force (RAAF) Marshal Leo Davies mengatakan keunikan geografi negaranya bisa memberikan keuntungan tersendiri bagi Australia.

Namun, ia juga tak memungkiri bahwa kemampuan negaranya masih berada jauh di bawah kemampuan militer negara adi daya dunia di luar angkasa.

“Luar angkasa merupakan salah satu area yang harus ditingkatkan kemampuannya. Penting bagi kita untuk memahami ada apa saja di atas langit sana,” ujar Davies.

“Kita mulai pelan-pelan dengan memahami peran apa yang kita mainkan,” tambahnya.

Davies memprediksi bahwa RAAF akan membuat anggaran yang lumayan untuk keperluan peningkatan kekuatan militer di luar angkasa dalam dua puluh tahun ke depan.

Sementara pemerintah Australia memprediksi di tahun 2030 mendatang industri luar angkasa nasional akan menyumbangkan sekitar USD 12 miliar pada ekonomi negara.

Sebagai informasi, tahun lalu Australia membentuk Australian Space Agency.


Berita Lainnya :

Sedangkan mengenai rumor bahwa Australia akan meluncurkan sebuah satelit militer berukuran besar, Davies ikut berkomentar dengan mengatakan bahwa mustahil peluncurannya akan dilakukan dalam waktu dekat.

Baru-baru ini, Pasukan Pertahanan Australia (Defence Force) memprakarsai 2 proyek yang bertujuan untuk mendukung gagasan negara dalam meningkatkan kemampuan militernya.

Satu proyek diberi nama DEF-799. Proyek ini dibanderol dengan buaya USD 355 juta.

Sedangkan proyek satunya, JP-9102B, bertujuan untuk mengembangkan sistem komunikasi satelit milik Pasukan Pertahanan Australia yang dapat meningkatkan komando dan kontrol pasukan dari luar angkasa.

Davies mengatakan bahwa militer Australia tidak berencana untuk membentuk Pasukan Luar Angkasa seperti yang dilakukan Presiden AS Donald Trump akhir-akhir ini.

“Saya rasa tidak, setidaknya untuk sekarang,” ujarnya ketika ditanya mengenai rencanan pembentukan pasukan luar angkasa.

“Rencana tersebut perlu diperbincangkan oleh pemerintah dan pasukan pertahanan,” tutupnya.


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar