Artis dan Prostitusi, Menjemput Rejeki Berujung Dijemput Polisi?
Seminggu ini kita sudah spaneng dengan kelakuan oposisi. Mari kita menggosip saja.
Sabtu malam minggu ini media sosial dibuat ramai dengan berita ditangkapnya dua orang artis dengan inisial VA dan AV di sebuah hotel yang bangunannya jadi 1 dengan sebuah mall di Surabaya Barat. Kabarnya dua artis ini diduga terlibat prostitusi online.
Tarif booking VA konon mencapai 80 juta, sedangkan AV sekitar 20-25 juta. Di beberapa media online sudah menyebut VA itu adalah Vanessa Angel dan barusan Detik memuat bahwa inisial AV adalah model dewasa bernama Avriellya Shaqila. Dua-duanya sekarang masih ada di Mapolda Jatim untuk proses penyidikan.
Timeline medsos saya malam ini penuh dengan komentar
"Hah 80 juta? Buat apa? Mending buat nyicil rumah"
"Wih memangnya yang 80 juta rasanya beda?"
"Ya ampun siapa yang mau bayar segitu..."
Oh netizen... Jangan naif dong.
Bisnis prostitusi itu sudah ada sejak jaman lampau. Kalau kita nonton film-film jaman dulu atau membaca kisah sejarah, seringkali kita menemukan adanya tuan atau nyonya yang menyediakan jasa wanita penghibur untuk para saudagar atau tentara yang kebetulan ada di daerah mereka. Ada juga yang tugasnya hanya untuk mencarikan raja selir baru. Banyaklah kisah-kisah itu.
Dari dulu pun selalu saja ada kisah tentang penyanyi-penyanyi di kedai-kedai minum yang menyediakan jasa plus-plus. Ya jaman dulu kan belum ada televisi atau internet sehingga istilah selebritis tidak ada, tapi biasanya para biduan di kedai minum itu adalah primadona di wilayah sekitar.
Di kalangan masyarakat jelata, pelaku prostitusi itu ada. Mulai yang di lokalisasi, di club malam, sampai di lokasi peristirahatan. Coba siapa yang pernah ditawari 'cewek' saat datang ke Puncak atau Songgoriti? Hanya saja sekarang kebetulan yang terciduk adalah artis, cukup terkenal karena sering bikin heboh di infotainment, dan makin jadi omongan karena tarifnya disebut.
Kalau ada yang tanya, "memangnya ada yang mau bayar mahal cuma agar bisa tidur dengan seseorang?". Lha sudah berapa kali sih kejadian bisnis prostitusi online melibatkan artis seperti ini diungkap? Tarifnya nggak ada yang ratusan ribu. Minimal X juta rupiah. Selama ada permintaan, maka akan ada yang menjawabnya dengan menyediakan jasa.
Siapa yang mengajukan permintaan? Laki-laki yang kebetulan mereka punya uang, punya rasa penasaran dan ego yang ingin dipuaskan. Ini dijawab dengan adanya pihak yang bersedia untuk memenuhi itu maka transaksi terjadi. Kuncinya di situ kok. Makanya ada pepatah bilang godaan laki-laki adalah harta, tahta, wanita. Mereka punya harta, punya tahta, atau bahkan keduanya, ditambah dengan rasa penasaran, ego, plus nafsu maka muncullah keinginan untuk mencoba tantangan dunia yang lain.
Maka ya jangan heran kalau sampai ada yang mau bayar jutaan sampai ratusan juta untuk ini. Beberapa waktu lalu sempat heboh soal suami seorang pejabat yang diduga memanipulasi ijin keluar LP Sukamiskin buat tidur bareng dengan seorang artis muda yang disebut-sebut inisialnya FNJ.
FNJ juga artis FTV dan dikabarkan berteman dekat dengan VA. Dan suami pejabat yang diduga kabur keluar penjara dan bobo cantik dengan si artis punya riwayat dikabarkan dekat dengan sejumlah artis. Termasuk artis yang sempat bikin heboh karena dilabrak oleh anak dari laki-laki yang dekat dengan dia. Betapa saling terkaitnya ini sebetulnya adalah jawaban bahwa memang ada lingkaran setan prostitusi di lingkungan artis maupun pejabat kita. Yang lurus ada, yang berulah juga ada.
Setahu saya, mereka ini nanti nggak bisa dijerat hukuman. Sebab posisinya adalah korban. Yang bisa dijerat adalah germo atau mereka yang menghubungkan antara konsumen dengan sang artis. Mereka baru bisa dihukum jika laki-laki yang tertangkap bersama mereka punya istri sah dan sang istri melakukan pelaporan ke Kepolisian. Tapi biasanya Sang Istrinya pun malas melakukan itu dengan berbagai alasan. Mulai dari anggapan kalau melapor maka masalahnya tambah runyam dan jadi aib di mata kolega sampai yang mungkin memang sudah maklum dengan kenakalan suaminya.
Apakah hal ini akan mempengaruhi karier artis tersebut? Ya tergantung, paling dinyinyiri di akun-akun maupun forum gosip. Apakah mereka akan kapok? Saya rasa nggak juga. Paling cuma tiarap beberapa waktu saja, nanti juga akan jalan lagi, lha bagaimana duitnya banyak kok. Apakah ini bisa dihentikan? Bisa, asal sudah nggak ada lagi peminatnya. Tapi mungkinkah kondisi itu terjadi? Sementara kalau lihat nilai transaksinya, ini adalah easy money buat para pelaku.
Bayangkan, Anda bisa dapat 25-80 juta dengan kerja beberapa jam saja dan bahkan penghasilan Anda itu tidak akan kena pajak. Namanya juga black market. Andai bisa pun ditarik pajak, pembuktiannya susah. Memangnya ada yang mau declare terbuka bahwa menjalankan bisnis demikian?
- Source : seword.com