www.zejournal.mobi
Rabu, 27 November 2024

China Gunakan Strategi Reformasi Ekonomi Untuk Selesaikan Perang Dagang Dengan AS

Penulis : RT | Editor : Indie | Selasa, 18 Desember 2018 15:06

China telah menjanjikan lebih banyak reformasi ekonomi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara yang terkena dampak perang dagang dengan AS.

Data statistik menunjukkan lebih dari 700 juta penduduk China berhasil keluar dari jerat kemiskinan sejak negara ini memulai program reformasi ekonominya 40 tahun yang lalu. Gelombang reformasi pertama yang berlangsung dari tahun 1978 sampai 1989 dimulai dari sektor pertanian dan swasta. Sementara gelombang kedua yang dimulai dari 1992 sampai 2012 menghasilkan legalisasi ekonomi pasar serta akses China ke WTO.

Menurut Wang Yiwei, prefesor studi hubungan internasional di Renmin University, angka kemiskinan di China mulai berkurang sejak digalakkannya reformasi ekonomi.

“Antara tahun 1978 dan 2017, ekonomi China kian berkembang dengan tingkat pertumbuhan rata-rata per tahunnya mencapai 9,5 persen. Persentase ini sendiri meningkat 35 kali dari sebelumnya,” ujar sang profesor pada Xinhua News.

Jika dihitung-hitung, total perkembangan ekonomi China selama 39 tahun terakhir hampir tiga kali lebih besar ketimbang perkembangan ekonomi Jepang. Fakta inilah yang membuat ekonomi di negara lain sulit menyamai kecepatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan seperti yang pernah terjadi di China tahun 1978 lalu.

Para ahli ekonomi, termasuk mereka yang berada di Kementerian Perdagangan China mengatakan China harus tetap mempertahankan reformasi ekonomi dan kebijakan terbukanya jika ingin menyelesaikan pertikaian dagang dengan Amerika Serikat.


Berita Lainnya :

“Pertumbuhan ekonomi dan standar hidup yang menjadi lebih baik seharusnya bisa menjadi bukti kuat untuk meyakinkan pemerintah melanjutkan reformasi ekonomi,” ujar He Ning, mantan staf Kementerian Perdagangan China mengenai isu dagang dengan AS.

Perang dagang dengan AS memang telah merusak rasa percaya diri investor China. Dampaknya, pertumbuhan ekonomi di China mulai melambat di kuarter ketiga tahun ini, menjadi yang terlambat dalam satu dekade terakhir. Bahkan, diperkirakan kondisi ini akan memburuk di kuartal keempat dan paruh pertama tahun 2019.

Sementara itu, para pejabat negara yang menggelar pertemuan pada minggu lalu memilih untuk fokus pada kekuatan pasar dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara di tengah-tengah gejolak perang dagang ini. Sedangkan , menurut laporan kantor berita Xinhua News, mereka tengah berencana untuk mempercepat proses reformasi ekonomi.

Lebih lanjut, laporan Xinhua News membeberkan fokus utama pemerintah China di tahun 2019 mendatang, yakni mengendalikan segala resiko keuangan, membatasi kegiatan yang bisa memicu polusi serta mengurangi angka kemiskinan.


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar