China mengirim 2 astronot ke ruang angkasa untuk misi orbital selama 30 hari
China telah mengirim dua astronot ke orbit dalam kapal antariksa Shenzhou-11 bagi misi ruang angkasa terlama negara tersebut. Rekor sebelumnya untuk negara tersebut adalah 15 hari, selama misi Shenzhou-10 pada tahun 2013.
Shenzhou-11 meluncur dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan di Gurun Gobi pada pukul )7:30 pagi waktu setempat dengan roket pendorong Long March-2F.
Astronot Jing Haipeng dan Chen Dong akan menghabiskan waktu 30 hari di ruang angkasa setelah berlabuh di laboratorium ruang angkasa Tiangong-2, yagn dikirim ke orbit bulan lalu, di mana saat ini lab tersebut diposisikan 393 kilometer dari Bumi.
Two Chinese astronauts depart for #Shenzhou11 #space mission. The spacecraft will blast off in NW China at 7:30 am Monday pic.twitter.com/pENrp5BErk
— China Xinhua News (@XHNews) October 16, 2016
Setelah kru tersebut mencapai laboratorium dalam waktu sekitar dua hari, China akan mempelajari kelayakan dari kompleksitas ruang angkasa untuk mendukung kehidupan para astronot.
Shenzhou11 astronauts will be special correspondents for Xinhua. To ask Qs about their space life, use #AskTaikonaut https://t.co/aLczSVQu6b pic.twitter.com/cQWL6SHB9w
— China Xinhua News (@XHNews) October 16, 2016
Para insinyur China akan belajar kedokteran, fisika dan biologi di laboratorium ruang angkasa tersebut. Percobaan tersebut akan mencakup percobaan pemeriksaan USG, fungsi kardiopulmoner, sampel dan budidaya tanaman, selain percobaan perbaikan di wilayah orbit.
Untuk mengakomodasi para awak lebih baik dalam perjalanan ruang angkasa mereka, para astronot dilengkapi dengan headset Bluetooth dan perangkat audio dan video yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengna keluarga mereka dan menonton program hiburkan yang dikirimkan dari Bumi. Para kru juga memiliki akses ke dalam fasilitas kebugaraan untuk menjaga fungsi otot dalam situasi nol gravitasi dan akan memiliki peralatan sepeda dan treadmill dalam fasilitas tersebut.
Setelah mengirimkan astronot pertama China (Yang Liwei) ke ruang angkasa pada tahun 2003, China telah berfokus pada pengembangan teknik penerbangan ruang angkasa yang canggih dan teknologi untuk merakit dan mengoperasikan sebuah stasiun ruang angkasa yang permanen.
Sekitar tahun 2022, China berharap untuk mendirikan sebuah stasiun ruang angkasa modular pertama negara tersebut. Stasiun ini diharapkan akan terdiri dari tiga bagian – dua laboratorium yang melekat pada satu modul inti.
Peluncuran pada hari Senin ini menandai sebuah langkah kunci bagi rencana China untuk akhirnya dapat mengoperasikan sebuah stasiun ruang angkasa yang permanen. Selain rencana stasiun orbital tersebut, China bertujuan untuk mengirim Chang’e-5 ke bulan pada paruh kedua tahun 2017 dan mendaratkan sebuah probe di Mars pada tahun 2022.
- Source : www.rt.com