Laut Mati China berubah warna menjadi merah darah
Salt Lake Yuncheng yang berwarna merah, juga dikenal sebagai “Laut Mati China”, baru-baru ini menjadi tujuan populer bagi ribuan wisatawan yang terpesona olehnya.
Danau garam kuno ini, yang berumur 500 juta tahun dan mencakup 120 kilometer persegi, bukanlah sebuah TKP pada kenyataannya, melainkan hasil alami dari ganggang di dalam air.
Kenaikan suhu dan intensitas cahaya menyebabkan organisme yang disebut dengan “dunaliella salinas” baru-baru ini berubah warna menjadi merah. Sementara ini tampak tidak biasa, fenomena ini juga dapat terlihat di Perancis, AS, Turki dan baru-baru ini di Iran.
“Dalam lingkungan laut, Dunaliella salina berwarna hijau,” kata Mohammad Tourian, seorang ilmuwan di University of Stuttgart, mengenai Danau Urmia Iran yang tiba-tiba berubah wana menjadi merah tua pada bulan Juli lalu.
“Namun, dalam kondisi salinitas tinggi dan intensitas cahaya, mikro-alga ini berubah merah karena memproduksi karotenoid pelindung dalam sel nya.”
Selain warnanya yang seperti darah ini, air asin ini menunjukkan bahwa orang-orang dapat dengan mudah mengapung di permukaannya, menyebabkan danau tersebut bernama: “Laut Mati China”.
Warna mencolok sungainya bahkan lebih jelas bila dibandingkan dengan setengah lainnya yang tidak terpengaruh di seberang jalan, dan terletak di kota utara China, Yuncheng, Provinsi Shanxi.
Penduduk setempat telah menggunakan kristal garam dari danau ini lebih dari 4.000 tahun lamanya, China Daily melaporkan.
- Source : www.rt.com