Kapal perang Jepang berlabuh di Filipina dekat perairan yang disengketakan
Sebuah kapal selam dan dua kapal perusak Jepang telah tiba di pelabuhan utama Filipina, Subic, yang terletak di sekitar rute perairan Laut Cina Selatan yang disengketakan, untuk menegakkan “perdamaian dan stabilitas” di kawasan tersebut, Ankatan Laut Filipina mengatakan.
Kapal selam Jepang Oyashio bersama dengan kapal perusak (JS) Ariake dan Setogiri berlabuh di pelabuhan yang berjarak 200 kilometer dari perairan Laut Cina Selatan yang dikuasai oleh China, AFP melaporkan. Sebuah helikopter anti-kapal selam juga ada di JS Ariake.
“Kunjungan ini merupakan sebuah manifestasi dari promosi berkelanjutan dari perdamaian dan stabilias regional dan peningkatan kerjasama maritim antara angkatan-angkatan laut tetangga,” kata juru bicara Angkatan Laut Filipina Lued Lincuna.
Panggilan untuk berhenti berlayar ini berlangsung tepat sebelum latihan bersama AS-Filipina selama 12 hari pada tanggal 4 April, yang diamati oleh banyak orang sebagai sebuah pertunjukkan kekuatan koalisi militer tersebut. Pada saat yang sama, pihak China telah menyatakan keprihatinan atas setiap tindakan yang diambil terhadap hak perairan di Laut Cina Selatan.
Selain itu, Filipina bertujuan untuk menyewa pesawat dari Jepang untuk melakukan patroli di wilayah yang diklaim pihaknya di perairan Laut Cina Selatan yang disengketakan.
China mengklaim bagian terbesar dari wilayah perairan Laut Cina Selatan, bertentangan dengan klaim-klaim dari pihak Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam. Beijing telah berulang kali mengatakan bahwa Filipina dan Vietnam telah menggunakan dukungan AS untuk meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Pada tahun 2013, Filipina menantang klaim China atas deretan wilayah di laut tersebut di Pengadilan Internasional untuk Hukum Laut, sementara Beijing membantah kemungkinan untuk menyelesaikan peradilan tersebut di pengadilan internasional.
- Source : sputniknews.com