Mayat ditemukan di Dyatlov Pass di mana 9 hiker meninggal secara misterius pada tahun 1959

Sebuah mayat telah ditemukan oleh para wisatawan di Dyatlov Pass yang terkenal di Pegunungan Ural Rusia, di mana sembilan hiker meninggal secara misterius pada tahun 1959. Dinas-dinas layanan darurat telah dilaporkan kehilangan kontak sesaat dengan kelompok tersebut.

Sebuah mayat tak dikenal telah ditemukan oleh para wisatawan hiker di Dyatlov Pass wilayah Sverdlovskaya, menurut para petugas keamanan setempat. Kelompok yang beranggotakan sembilan orang tersebut dilaporkan melapor dinas layanan darurat dari Perm pada Jumat malam.

Mengikuti sebuah pesan dari kelompok tersebut, para petugas telepon satelit kehilangan kontak dengan para wisatawan tersebut, V-kurse.ru melaporkan. Karena kondisi cuaca yang buruk, tim pencarian tidak dapat mencapai lokasi yang hampir tidak dapat diakses, di mana mayat tersebut ditemukan. Beberapa laporan menunjukkan bahwa mayat tersebut adalah seorang pria berumur 50-an.

Para wisatawan tersebut memulai perjalanan mereka pada tanggal 1 Januari, melakukan perjalanan di sepanjang salah satu jalan yang paling sulit mulai dari Ural Utara ke kota Ivdel, menurut dinas layanan darurat.

Lokasi di mana mayat tersebut terletak terkenal karena kematian yang tragis dan misterius dari sembilan pejalan kaki pada tahun 1959. Penyebab kematian para pejalan kaki tersebut masih belum diketahui dan kasusnya dikelilingi dengan kontroversi.

Nama Dyatlov Pass ini diambil dari ketua kelompok yang hilang pada tahun 1959, Igor Dyatlov. Kelompok ini terdiri dari para mahasiswa pascasarjana dari Institut Politeknik Ural. Rencana awal mereka adalah untuk melalui jalur sepanjang 350 kilometer dengan ski melalui hutan dan Ural Utara ke Gunung Otorten (diterjemahkan dari bahasa Mansi lokal yang berarti ‘jangan pergi kesana’). Awalnya ada 10 orang dalam kelompok tersbeut, namun salah satu anggotanya jatuh sakit dan terpaksa membatalkan perjalanannya.

Pada tanggal 12 Februari 1959, sembilan pejalan kaki tersebut gagal untuk melapor pada titik akhir yang dijadwalkan di sebuah desa yang bernama Vizhay. Sebagai hasil dari upaya penyelamatan, tenda kelompok tersebut ditemukan di lereng Gunung Kholat Syakhl (‘Gunung Kematian’ dalam bahasa Mansi) pada tanggal 26 Februari. Para penyelidik kemudian bahwa tenda mereka telah dirobek dengan benda tajam dari dalam.

Para pemain ski tersebut juga meninggalkan semua barang-barang mereka di dalam tenda sementara tampaknya berusaha untuk melarikan diri dari perkemahan mereka. Setelah mengikuti jejak kaki menurunni bukit sekitar 1,5 km – beberapa dari mereka yang berusaha melarikan diri hanya mengenakan kaus kaki, beberapa bahkan bertelanjang kaki – tim pencarian menemukan lima mayat.

Beberapa korban hanya mengenakan pakaian dalam dan tubuh mereka menunjukkan tanda-tanda perjuangan seperti tengkorak yang retak dan tulang rusuk yang patah. Salah satu wanita kehilangan lidahnya. Pencarian bagi empat korban lainnya yang terletak jauh di dalam hutan memakan waktu lebih dari dua bulan.

Investigasi kriminal Soviet tahun 1959 gagal untuk menetapkan penyebab insiden tersebut. Laporan terakhir menyatakan bahwa “kekuatan yang tidak diketahui” telah membunuh para pejalan kaki ini.

Insien ini yang tetap menjadi salah satu misteri yang belum terpecahkan yang paling mengerikan dari abad ke-20, memicu banyak teori di mana para penyelidik berusaha untuk mengembangkan kembali kronologi kejadian. Banyak penjelasan diajukan termasuk, longsoran salju, uji coba militer yang berusaha disembunyikan oleh pemerintah, serangan oleh makhluk tidak diketahui atau kegiatan paranormal.

Misteri insiden Dyatlov Pass telah menginspirasi para pembuat film untuk membuat sebuah film horor fiksi yang berjudul ‘Devil’s Pass’ di mana lima pelajar menyelidiki insiden tersebut.