Laporan Pertempuran: Jet Rusia memukul 263 sasaran teror di Suriah dalam 2 hari
Angkatan Udara Rusia telah melakukan 81 serangan yang menghantam 263 target ISIS dalam dua hari terakhir di Suriah, Kementerian Pertahanan mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Jet-jet Rusia mengenai target-target yang sebagian besar dimiliki oleh ISIS dan militan Islam lainnya di provinsi seperti Aleppo, Damaskus, Deir ez-Zor, Idlib, Latakia, Raqqa, Hama dan Homs, juru bicara Kementerian Pertahanan, Igor Konashenkov megantakan pada hari Kamis. Setelah misi penyerangan udara tersebut usai, semua pesawat jet kembali ke pangkalan udara Rusia Khmeimim di Latakia, katanya.
Pembom Su-24M Rusia telah menghancurkan fasilitas-fasilitas perbaikan ISIS dengan tujuh kendaraan lapis baja dekat sebuah bandara di provinsi Aleppo, kata Konashenkov.
“Di daerah lokalitas penduduk Raqqa, pembom SU-34 telah menghancurkan dua pos blok yang diperkuat milik kelompok teroris, yang terletak di pinggiran kota. Serangan udara langsung juga telah menghancurkan struktur-struktur benteng para teroris yang memiliki empat unit mobil dan kendaraan lapis baja,” ujar juru bicara tersebut.
Ia menambahkan bahwa serangan-serangan udara Rusia juga telah menghancurkan sebuah pangkalan milik salah satu geng yang berafiliasi dengan ISIS di jurang-jurang pegunungan Jebel-Mgar dekar Damaskus, menghancurkan sebuah gudang amunisi, pos komando dan peralatan militer yang tersembunyi.
Pembom Su-24 juga telah melancarkan sebuah serangan yang menghancurkan sebuah benteng ISIS dekat kota Tadmur di provinsi Homs, kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan. Serangan tersbut menghancurkan sebuah tank dalam posisi menembak, sebuah sistem anti-pesawat ZSU-23 dan sebuah peluncur mortir tambahnya.
“Benteng ISIS yang telah hancur ini terletak lebih dari 30 kilometer dari kota kuno Palmyra,” kata Konashenkov. “Mari saya tunjukkan bahwa pesawat-pesawat Rusia hanya menyerang target-target teroris yang jauh dari monumen-monumen bersejarah.”
Jet-jet Su-25 juga menargetkan sebuah gudang penyimpanan sistem rudal anti-tank milik Front Al-Nusra yang berafiliasi dengan Al-Qaeda di provinsi Idlib, barat laut Suriah.
“Menurut data yang diperoleh melalui pusat informasi bersama di Baghdad, beberapa hari lalu sebuah konsinyasi sistem rudal anti-tank dikirim ke salah satu gudang yang terletak di daerah kota Maarat al-Numan di provinsi Idlib,” kata Konashenkov, menambahkan bahwa senjata-senjata tersebut dimaksudkan untuk digunakan melawan pasukan Suriiah yang maju ke garis depan.
“Setelah informasi tersebut dikonfirmasi melalui beberapa saluran, sepasang jet Su-25 melakukan serangan yang menghantam target tersebut dan menghancurkan gudan bersama isinya.”
Pembom Su-34 juga menghancurkan basis pelatihan Al-Nusra dan gudang-gudang amunisi di dekat pemukiman Al-Muhasan di provinsi Deir ez-Zor, tambahnya.
Selama konferensi pers pada hari Kamis, Konashenkov juga membuat komentar dalam menanggapi kritik terbaru mengenai operasi Rusia di Suriah yang diucapkan oleh Asisten Menteri Victoria Nuland, yang bersaksi di hadapan Komite Hubungan Luar Negeri pada hari Rabu. Ia mengklaim bahwa serangan-serangan tersebut telah gagal untuk menargetkan para teroris, dan malah menargetkan “daerah-daerah di mana rezim Assad telah kehilangan pengaruhnya oleh pasukan yang dipimpin oleh oposisi moderat Suriah”, menyebutkan beberapa daerah termasuk, Hama, Homs, Aleppo dan Idlib.
Konashenkov, pada gilirannya mengatakan bahwa Angkatan Udara Rusia telah melakukan serangan-serangan yang “menargetkan fasilitas infrastruktur para teroris, bukannya daerah.”
Ia menambahkan bahwa Moskow telah memberikan informasi terperinci mengenai fasilitas-fasilitas teroris di Suriah kepada koalisi anti-ISIS yang dipimpin oleh AS. Ia menekankan bahwa informasi yang telah disediakan belum dibantah baik oleh Pentagon atau Departemen Luar Negeri AS.
Rusia meluncurkan serangan-serangan udara yang menargetkan ISIS dan kelompok-kelompok teror di Suriah pada tanggalh 30 September, setelah permintaan resmi dari Presiden Bashar Assad. Pesawat-pesawat Rusia telah melakukan lebihd ari 1.600 serangan dadakan dan menghancurkan lebih dari 2.000 fasilitas teroris sejak awal operasinya di Suriah, Kepala Departemen Operasi Utama dari Staf Umum Rusia, Kolonel Jenderal Andrey Kartapolov mengatakan pada hari Selasa.
Lebih dari 50 pesawat dan helikopter, termasuk Sukhoi Su-34 dan Su-24M, pesawat penyerang Su-25, jet Su-30SM dan helikopter Mil Mi-8 dan Mi-24 mengambil bagian dalam operasi militer Rusia yang sedang berlangsung terhadap kelompok-kelompok teror di Suriah. Armada kapal Perang Rusia di Kaspia juga meluncurkan serangan besar-besaran terhadap sasaran-sasaran ISIS di Suriah dengan menggunakan kapal rudal jelajah Kalibr NK pada tanggal 7 Oktober.
Kremlin telah berulang kali mengatakan bahwa pasukan militer Rusia tidak akan mengambil bagian dalam operasi darat di Suriah.
- Source : www.rt.com