www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Krisis Pengungsi di Uni Eropa sudah diharapkan sebelumnya

Penulis : RT | Editor : Admin | Jumat, 04 September 2015 10:23

Rusia telah sering memperingatkan masalah utama yang akan dihadapi oleh Eropa adalah akibat dari kebijakan negara Barat di Timur Tengah dan Afrika Utara serta pada kelompok-kelompok jihad yang meneror orang-orang, sehingga krisis pengungsi saat ini di Uni Eropa bukanlah sebagai kejutan, kata Presiden Rusia.

“Saya pikir ini benar-benar sudah diharapkan sebelumnya,” Presiden Vladimir Putin mengatakan kepada wartawan di Eastern Economic Forum, Vladivostok.

“Kami di Rusia, dan saya sendiri mengatakan beberapa tahun yang lalu bahwa masalah tersebut langsung akan muncul jika negara Barat yang disebut-sebut sebagai mitra kami terus mempertahankan kebijakan luar negeri mereka yang cacat, terutama di wilayah dunia Islam, Timur Tengah, Afrika Utara yang mereka kejar sampai saat ini,” kata Putin.

Menurut Presiden Rusia, kesalahan utama dari kebijakan luar negeri barat adalah penetapan standar mereka sendiri pada seluruh dunia tanpa memperhitungkan karakteristik sejarah, agama, nasional dan budaya daerah-daerah tertentu.

Satu-satunya cara untuk membalikkan aliran pengungsi yang mengalir ke Eropa adalah membantu orang-orang tersebut di negara mereka sendiri. Dan langkah pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan front yang bersatu untuk melawan kelompok jihad seperti Negara Islam (sebelumnya ISIS/ISIL) dan menyerang bagian inti mereka.

“Kami sangat ingin membentuk semacam koalisi internasional, oleh karena itu kita melakukan konsultasi dengan mitra AS kami,” kata Putin, menunjukkan bahwa ia berbicara tentang hal itu dengan Presiden Obama.

Namun masih terlalu dini untuk membahas “langsung” keterlibatan Rusia dalam tindakan militer terhadap ISIS, tidak perlu dikatakan Rusia untuk bergabung dengan sebuah koalisi yang dipimpin oleh AS, karena Moskow sedang mempertimbangkan “pilihan lain”, kata Putin.

Ide untuk membangun kembali perekonomian lokal dan lingkungan sosial untuk meyakinkan orang-orang yang takut untuk kembali hanya akan muncul setelah terorisme dihancurkan sampai ke akarnya. Namun dukungan internasional untuk membangun kembali negara-negara yang telah menderita di tangan ISIS seharusnya juga memperhatikan dan menghormati sejarah, budaya dan tradisi lokal.

“Tapi jika kita bertindak secara sepihak dan berdebat tentang prisnsip-prinsip dan proses yang berpura-pura demokratis untuk daerah-daerah tertentu, cara ini hanya akan membawa kita ke jalan buntu yang lebih besar,” Putin menyimpulkan.

Pemimpin Rusia menekankan bahwa ia bersikap kritis untuk mencari tahu “apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya”, bukan untuk mengusik atau menunjukkan kebijakkan Barat yang “picik”.

Putin menyatakan bahwa AS tidak menghadapi krisis pengungsi dengan serius sama dengan Uni Eropa, yang “seperti orang buta telah mengikuti perintah-perintah Amerika”.

Sebelum pidato Putin, Kementrian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Uni Eropa benar-benar dapat belajar sesuatu dari Rusia dalam hal menawarkan kondisi hidup yang tepat bagi mereka yang melarikan diri dari daerah konflik.

Mengingatkan Brussels tentang pengalaman Rusia dalam menangani masuknya para pengungsi yang melarikan diri dari yang disebut-sebut sebagai “operasi anti-teroris Kiev” di Ukraina, juru bicara kementrian itu, Maria Zakharova mengatakan bahwa ratusan ribu pengungsi yang melarikan diri ke Rusia disediakan “tempat tinggal, makanan dan bantuan.”


- Source : www.rt.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar