Utang Tembus Rp 7.496 T, Menkeu Pastikan Masih Aman

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa utang Indonesia masih dalam kondisi aman. Namun, ia menegaskan bahwa besaran utang tersebut harus tetap dikelola secara teliti.

"Utang Indonesia masih aman dan tetap harus dikelola secara prudent (hati-hati), teliti, dan kompeten," kata Sri Mulyani saat menyampaikan laporan pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah Tahun Anggaran 2023, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/12).

Bu Sri, sapaan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, mewanti-wanti adanya dampak inflasi global yang menyebabkan kenaikan suku bunga dan nilai tukar.

"Inflasi Global yang begitu tinggi dalam 40 tahun terakhir telah menyebabkan gejolak kenaikan suku bunga dan nilai tukar yang terus harus kita waspadai," kata ekonom asal UI itu.

Menurutnya, kenaikan suku bunga global dan guncangan finansial global serta volatilitas nilai tukar dan arus modal keluar harus terus disikapi oleh pemerintah. Ia menegaskan APBN 2023 dirancang untuk tetap menjaga optimisme sekaligus menjaga pemulihan ekonomi.

Menkue dalam kesempatan itu tidak menyebutkan berapa besaran pinjaman Indonesia saat ini.

Berdasar laman APBN KiTa Kementerian Keuangan terbaru atau per 31 Oktober 2022 disebutkan utan Indonesia mencapai Rp 7.496,7 triliun.

Sedangkan rasio utang Indonesia terhadap PDB berada di kisaran 40 persen yang diklaim pemerintah masih dalam batas wajar dan aman.

Manusia Dalam Tantangan 'Global Village'

Utang Pemerintah yang Sering Disalahpahami

Koalisi Masyarakat Sipil Desak Pemerintah Maksimalkan Penanganan Pengungsi Rohingya