www.zejournal.mobi
Selasa, 19 November 2024

Pukul Mundur Tentara Rusia, Ukraina Bagikan 'Kartu Menyerah'

Penulis : Ian - Publica News | Editor : Anty | Kamis, 15 September 2022 10:23

Sebuah 'Kartu Menyerah' dibagikan oleh tentara Ukraina kepada pasukan Rusia setelah kemenangan besar di sejumlah kota di timur dan selatan. Kota-kota itu semula diduduki tentara Kremlin.

Kartu dengan barcode rahasia berwarna bendera Ukraina tersebut berisi saran kepada tentara Putin bagaimana mereka dapat kembali ke rumah dalam keadaan hidup dan damai.

Pada bagian belakang tertera tautan akun Telegram dan nomor telepon yang bisa mereka hubungi untuk menyerahkan diri. Kartu tersebut berjudul 'Tiket Anda Menuju Hidup Damai'.

Di bawahnya, tertulis dalam bahasa Rusia: 'Tunjukkan kartu ini kepada seorang tentara Ukraina --itu akan menyelamatkan hidup Anda dan membantu Anda kembali ke rumah.'

"Kepada siapa Anda bisa menyerah? Angkatan Bersenjata Ukraina, Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina, Polisi Nasional Ukraina, Dinas Keamanan Ukraina," begitu bunyi pesan 'Kartu Menyerah', seperti dikutip Moscow Times, Rabu (14/9) petang.

Bagaimana cara menyerah? Kartu tersebut memberi instruksi: 1. Letakkan semua senjata di depan Anda pada jarak yang cukup; 2. Berdiri di depan peralatan militer Anda dalam posisi tidak berfungsi; 3. Angkat tangan dan kibarkan bendera putih.

Kepala Administrasi Militer Daerah Mykolaiv membagikan foto-foto 'Kartu Menyerah' itu kepada tentara Rusia yang meletakkan senjata. "Serahkan kepada tentara Rusia lainnya. Dapat menyelamatkan nyawa seseorang," ujarnya kepada The Sun.

Ukraina tengah berada di atas angin setelah merebut kembali front pertempuran di timur dan selatan di tengah laporan runtuhnya moral militer Rusia akibat kekurangan pasokan logistik.

Pekan lalu, Ukraina memulai serangan ofensifnya dengan merebut kembali sekitar 3.000 kilometer persegi wilayah yang dikuasai Rusia. Selasa (13/9), sebuah rekaman menggambarkan momen dramatis tentara Rusia menyerah secara massal. Sekelompok tentara Rusia telungkup di jalan dengan tangan terikat di belakang.

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengatakan Kiev sedang membujuk lebih banyak lagi tentara Rusia untuk menyerah lewat 'Kartu Menyerah' dan pamflet.

"Rusia menggunakan Anda sebagai umpan. Hidup Anda tidak berarti apa-apa bagi mereka. Anda tidak membutuhkan perang ini. Menyerahlah kepada Angkatan Bersenjata Ukraina," begitu bunyi pamflet.

Beberapa tentara Rusia dikabarkan memilih bunuh diri karena jika menyerah pasti akan dihukum tembak oleh komandannya. Menurut laporan Ukraina, Rusia telah kehilangan 53.650 tentaranya selama 202 hari sejak invasi.

Rusia dilaporkan telah kehilangan senjata senilai hampir satu miliar dolar dalam serangan baru-baru ini. Kremlin kehilangan lebih banyak wilayah dalam tiga hari, padahal wilayah tersebut mereka peroleh dalam lima bulan perang.

Pada Senin (12/9), muncul rekaman sebuah jet tempur Rusia jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari lapangan terbang di Krimea yang diduduki. Kemudian Walikota pra-pendudukan Krimea Ivan Fedorov menulis di Telegram, bahwa serombongan peralatan militer meninggalkan pos pemeriksaan di Chonhar untuk kembali ke Rusia.

Pekan lalu, pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin meninggalkan kota kunci Izium di Kharkiv. "Mereka pergi seperti angin. Mereka melarikan diri dengan cara apa pun yang mereka bisa. Beberapa tentara tampaknya tertinggal dalam pelarian yang tergesa-gesa," ujar Svitlana Honchar, waga Kharkiv.

Kekalahan memalukan akibat merosotnya moral prajurit itu menimbulkan polemik di Rusia. Kepada Independent, anggota Dewan Distrik Smolninsky di St Petterburg, Dmitry Palyuga, menyerukan agar Putin diadili karena pengkhianatan.

"Kami percaya bahwa keputusan yang dibuat oleh Presiden Putin untuk memulai operasi militer khusus merugikan keamanan Rusia dan warganya," katanya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengakui pasukannya telah dipaksa mundur dari sejumlah kota yang mereka duduki akibat serangan gencar Ukraina. Kekalahan ini menandai titik balik utama dalam perang.


Berita Lainnya :


Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar