Remaja India Membuat Bom Mentah Hanya dengan $1 Menggunakan Bahan Peledak yang Mudah Tersedia
Remaja di India mampu membuat bom mentah hanya dengan biaya $1 menggunakan bahan peledak yang tersedia dengan mudah. Anak di bawah umur antara 14 dan 17 tahun telah menjadi ahli dalam membuat bom mentah berintensitas rendah berkat media sosial.
Polisi Prayagraj di negara bagian Uttar Pradesh, India, telah menemukan sekitar 100 orang dewasa dan pelajar di bawah umur yang terlibat dalam ledakan bom mentah melalui rekaman CCTV. Polisi juga mengawasi penjualan dan pembelian kembang api dengan intensitas tinggi di kota tersebut, lapor NDTV.
Para remaja di Prayagraj, negara bagian Uttar Pradesh, India menjadi berita karena membuat bom mentah dari komponen bahan peledak yang mudah diakses hanya dengan INR 60 hingga 80 ($ 1,01) dan melemparkannya ke sekolah dan perkantoran.
Hingga saat ini, ada 35 siswa, termasuk diantaranya 27 remaja, yang ditahan di Prayagraj setelah mempelajari cara membuat bom dari video media sosial populer dan menggunakan pengetahuan yang baru mereka peroleh tersebut dalam situasi dunia nyata. Polisi mengatakan bahwa siswa dewasa telah dipenjara.
Shailesh Kumar Pandey, Inspektur Polisi di Kota Prayagraj, memberi tahu kantor berita India IANS bahwa anak di bawah umur antara 14 dan 17 tahun telah menjadi ahli dalam membuat bom mentah berintensitas rendah dalam beberapa menit setelah terkejut dengan informasi yang terungkap selama interogasi para siswa.
“Mereka akan mengambil isolasi listrik dari rumah mereka, dan membeli dua petasan intensitas rendah atau tinggi dari pasar. Kemudian mereka mengumpulkan bahan peledaknya di selembar kertas, menambahkan potongan botol kaca dan batu, dan membungkusnya dengan pita listrik,” tambah Pandey.
Unit siber dari Polisi Distrik Prayagraj menemukan selama interogasi bahwa siswa menggunakan group di media sosial untuk mengetahui pembuatan bom dan untuk berbagi video tentang cara membuatnya di rumah.
Beberapa dari kelompok ini saat ini sedang diselidiki, dan polisi telah meminta agar orang tua siswa dewasa yang dipenjarakan berbicara dengan anak-anak mereka.
Polisi sudah mengawasi setidaknya 10 grup ini selain profil mahasiswa di media sosial.
- Source : greatgameindia.com
