Kabar Hilangnya Jack Ma dan Menanti Cuitan Fadli Zon Soal Tindakan Represif China
Jagat Twitter heboh mempertanyakan soal keberadaan Jack Ma. Taipan yang dikenal sukses dengan megaproyek Alibaba ini memang dilaporkan “menghilang” sekitar dua bulan terakhir, sejak kemunculan terakhir pada akhir Oktober 2020. Saat itu Jack Ma berbicara dengan keras mengritik sistem pemerintahan Tiongkok yang dianggapnya kurang pas.
Tagar “Jack Ma” dan pertanyaan seputar keberadaan Jack Ma, tampak semakin riuh seperti terpantau oleh laman Kompas pada Senin (4/1/2021) siang. Berbagai pertanyaan serupa mengalir dari seluruh penjuru dunia, seperti salah satunya disuarakan oleh pemilik akun Twitter @BetaEpsilonPhi berikut ini:
"Jack Ma "Disappeared" since two months ago? What are you guys doing? and even in my country, if the cat didn't come overnight, we would look for it."
Sebelumnya, keberadaan Jack Ma juga mulai dikhawatirkan setelah dirinya batal tampil dalam acara final sebuah pertunjukan adu bakat Africa's Business Heroes.yang digagasnya sendiri. Padahal posisi Jack Ma sebagai juri dengan peran yang terbilang cukup penting pada acara tersebut.
Merespons ketidakharian bosnya di Alibaba, Juru Bicara Alibaba mengatakan: ”Ma tidak bisa hadir karena ada jadwal yang bertabrakan,”. Alasan yang terdengar mencurigakan mengingat acara tersebut digagas sendiri oleh Jack Ma, sehingga rasanya tidak mungkin sampai terjadi tabrakan jadwal seperti diucapkan oleh jubir Alibaba tadi, seperti dikutip dari The Sun, Sabtu (2/1/2021).
Hilangnya Jack Ma secara misterius ini juga mulai dikaitkan dengan ketegasan pemerintah Tiongkok terhadap siapa saja yang dianggap terlalu vokal atau bersuara kelewat keras, sehingga perlu ditindak tegas, seperti yang pernah terjadi pada masa lalu.
Kekhawatiran bahwa Jack Ma akan kenapa-kenapa layak untuk disuarakan oleh publik, mengingat suara keras yang disampaikan pengusaha 56 tahun itu sebenarnya bertujuan baik, demi mendorong pertumbuhan ekonomi negeri Tirai Bambu itu, terutama di mata Jack Ma yang dikenal sebagai pebisnis sukses.
"Sistem keuangan saat ini adalah warisan era industri. Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda," begitu kata Jack Ma pada Oktober 2020, seperti diberitakan Reuters.
Meskipun saya tak begitu paham soal dunia investasi, ekonomi, atau hal-hal yang terkait pertumbuhan ekonomi, saya sekali lagi meyakini bahwa tak ada niat buruk dalam diri Jack Ma terkait pendapatnya itu. Hanya pemerintah Tiongkok yang terlalu sensitif, merasa diserang atau dikritik terlalu keras, lalu memakai cara-cara ala diktator untuk menekan Jack Ma, sampai akhirnya “menghilang” dari peredaran.
Memang belum tentu pemerintah Tiongkok melakukan tindakan misalnya penculikan atau penahanan paksa terhadap Jack Ma, tetapi kelak kita akan mengetahuinya ketika Jack Ma sudah kembali. Ketika misalnya suara Jack Ma tak lagi kritis terhadap kebijakan negaranya, maka kita dapat berasumsi ada tekanan tertentu dari pemerintah yang membuat Jack Ma lebih “lembut” dalam menyikapi kebijakan pemerintah Tiongkok.
Namun saya yakin seorang Jack Ma tak dapat dibungkam begitu saja, terutama ketika dia yakin sedang berada di jalan yang benar untuk menyuarakan kepentingan atau hal-hal yang baik bagi masyarakat Tiongkok. Ia tentu mengetahui juga risiko yang harus ditanggung ketika bersuara keras, yang telah membuat beberapa orang dipenjara hingga menghilang secara misterius.
Jika sampai Jack Ma mendapat perlakuan buruk dari negerinya, lalu semua itu terkuak ke public, maka bukan tidak mungkin hal itu akan berpengaruh terhadap keputusan para investor yang merasa bersimpati dengan nasib Jack Ma, lalu mengalihkan investasinya dari Tiongkok.
Akhirnya, mari berharap agar Jack Ma dapat segera kembali, minimal “bersuara” untuk mengabarkan keberadaan dan keadaannya, supaya spekulasi yang berkembang tidak terlalu jauh dan liar, terutama jika sudah menyangkut para warganet yang gemar bercuit di medsos Twitter. Tahu sendiri jika netizen sudah bercuit ria di sana akan seperti apa, terutama dari netizen Indonesia.
Namun, saya kok malah jadi penasaran dan pengin membaca tanggapan alias cuitan dari Fadli Zon mengenai kasus Jack Ma ini, ya. Orang ini kan, yang kita tahu bersama, gemar menuduh pemerintah represif dan otoriter, jika pemerintah RI yang dipimpin oleh Presiden Jokowi bertindak tegas mengenai sesuatu hal.
Kalau perlu pakai bahasa Mandarin sekalian, dengan nge-tag otoritas terkait di Tiongkok. Siapa tahu cuitannya mendapat perhatian, lalu Fadli Zon diundang untuk berkunjung ke Tiongkok, dengan kisah selanjutnya yang hanya diketahui oleh orang-orang tertentu di pemerintahan Tiongkok. Gimana, tertarik berkomentar pedas kagak nih, Fadli Zon?
Referensi:
- Source : seword.com