www.zejournal.mobi
Minggu, 29 Desember 2024

Senator Prancis Menyiapkan Proposal untuk Mengakui Republik Nagorno-Karabakh

Penulis : Sputniknews.com | Editor : Anty | Selasa, 20 Oktober 2020 11:31

Anggota parlemen Prancis Valerie Boyer mengatakan dia akan mengajukan proposal ke Senat untuk mengakui Republik Nagorno-Karabakh (Republik Artsakh) yang memproklamirkan diri, di mana konfrontasi antara Azerbaijan dan Armenia telah berlangsung sejak akhir bulan lalu.

"Menentang kemajuan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh juga berarti menentang ekspansi Islam Turki di seluruh Eropa. Minggu ini saya akan membuat tabel teks di Senat untuk mengakui Nagorno-Karabakh dan mengutuk tindakan Turki dan Azerbaijan," tulis Boyer. di Twitter.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan kepada harian Le Figaro pekan lalu bahwa Prancis harus mengambil sikap yang seimbang dalam konflik Nagorno-Karabakh.

Turki telah menjanjikan dukungan kepada Azerbaijan sejak permusuhan di Nagorno-Karabakh berlanjut pada akhir September.

Republik Nagorno-Karabakh yang tidak diakui memproklamasikan kemerdekaan dari Baku setelah runtuhnya Uni Soviet pada awal 1990-an.

Pada tanggal 9 Oktober, pembicaraan diadakan di Moskow antara para menteri luar negeri Armenia, Azerbaijan, dan Rusia dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan pemberhentian gencatan senjata di Nagorno-Karabakh.

Pertemuan Moskow menghasilkan pemberhentian gencatan senjata kemanusiaan yang mulai berlaku pada 10 Oktober tetapi tetap gagal dilaksanakan.

Pemberhentian gencatan senjata baru telah disepakati. Ini mulai berlaku pada pukul 20:00 GMT pada hari Sabtu, 17 Oktober, tetapi kedua belah pihak telah melaporkan pelanggaran.

Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Vassily Nebenzia, mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa mekanisme verifikasi untuk memastikan kepatuhan terkait pemberhentian gencatan senjata di wilayah Nagorno-Karabakh diperlukan, dan masalah tersebut saat ini sedang dibahas.

Pada hari Minggu, Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ketua PBB mengharapkan pihak yang bertikai di Nagorno-Karabakh untuk sepenuhnya mematuhi komitmen di bawah gencatan senjata kemanusiaan terbaru dan untuk segera melanjutkan negosiasi substantif di bawah naungan OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa) Minsk Group, yang diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat.


Berita Lainnya :


- Source : sputniknews.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar