Selama Masih Ada Dana Maka Jumlah COVID-19 Akan Tetap Meningkat, Benarkah?
Bulan Maret 2020 membuat kehebohan yang sangat menakutkan dikalangan masyarakat. Pada saat itu diumumkan adanya warga Indonesia yang telah terpapar virus Corona. Sontak kabar ini membuat kehebohan dan keriuhan dikalangan masyarakat. Masyarakat mulai panik, ketakutan dan membayangkan kengerian yang luar biasa akibat yang ditimbulkan dari virus corona ini.
Media-media mainstream mulai merespon dan menebarkan berita-berita yang sangat menakutkan hingga membuat seluruh rakyat Indonesia hilang akal sehatnya dan berusaha untuk menyelematkan diri dan keluarganya. Media mainstream berhasil menebarkan ketakutan dan kengerian, belum lagi media abal-abal yang menebarkan berita yang sangat luar biasa mengerikan.
Belum lagi informasi yang disebarkan dari jurubicara Kemenkes yang selalu mengatakan terjadi peningkatan kasus virus corona setiap harinya dan banyaknya kasus meninggal karena virus corona. Berita mengenai peningkatan jumlah pasien corona dan peningkatan jumlah kasus meninggal karena virus corona membuat masyarakat semakin panik dan menakutkan.
Warga mulai melakukan isolasi didalam rumah bukan hanya 14 hari seperti himbauan pemerintah namun isolasi sampai berbulan-bulan. Kemana-mana sekarang harus menggunakan masker, kemana-mana sekarang harus cuci tangan. Orang naik sepeda motor sekarang lebih mengutamakan masker daripada helm.
Pemerintah juga seakan latah, akhirnya mengeluarkan kebijakan dengan memberikan bantuan kepada rakyat Indonesia. Anggaran penanganan Covid-19 yang awalnya ditetapkan Rp 405,1 triliun akhirnya membengkak menjadi Rp 677,2 triliun.
Kehebohan dan ketakutan masyarakat akhirnya membuka ruang bagi orang-orang untuk membuat ruang donasi. Dengan iming-iming untuk membantu sesama dan mengurangi bagi warga yang terdampak, ruang donasi ini berhasil mengumpulkan dana hingga milyaran rupiah. Lalu, apakah dana itu memang benar disalurkan kepada warga yang terdampak ?
Bila diperhatikan setiap ada kejadian yang luar biasa di Indonesia maka ada berbagai tipe manusia di Indonesia yang sesegera mungkin membuka ruang donasi untuk mengumpulkan uang dengan iming-iming untuk membantu sesama, namun apakah demikian ?
Terkait COVID 19 diyakini tidak akan pernah habis dan akan semakin meningkat setiap harinya. Bila dilihat diberbagai pelayanan rumah sakit maka orang dengan batuk, pilek dan demam maka bisa dipastikan akan menempel padanya kalau tidak ODP pasti PDP sampai akhirnya dilakukan rapid test.
Lalu mengapa penderita COVID 19 ini meningkat setiap harinya ? Tentu jawabnya adalah banyak orang yang berkepentingan terkait peningkatan jumlah COVID19 ini. Kalau semakin meningkat jumlah penderita COVID 19 maka permintaan akan ventilator, rapid test, swab test, masker, handsanitizer dan obat-obatan peningkat stamina tubuh maka akan meningkat juga.
Patut diduga kemungkinan kasus COVID19 ini seperti sengaja dipelihara untuk waktu yang lama karena banyak yang berkepentingan didalamnya. Coba bayangkan sampai saat ini menurut data COVID 19 di Indonesia yang terkonfirmasi saja sudah mencapai 55.092 orang, pertanyaannya adalah sampai angka berapa nanti baru pemberitaan terkonfirmasi ini di STOP ?
Seperti yang penulis pernah utarakan pada beberapa bulan sebelumnya, bahwa diyakini nasib virus Corona ini akan bernasib sama dengan pendahulunya yaitu SARS akan mengalami MPP (Mati Pelan-Pelan) seiring dengan minusnya pemberitaan.
Nah, selama masih ada dana yang beredar maka jumlah peserta covid akan terus meningkat. Mengenai vaksin kita nggak usah mimpi, karena vaksin itu tidak akan keluar, yang ada hanya praduga-praduga bahwa negara ini, negara itu telah melakukan uji coba vaksin namun kenyatannya seperti jauh panggang dari api.
Presiden RI harus segera mengambil keputusan untuk segera membubarkan gugus tugas COVID 19. Toh juga sudah banyak penderita COVID19 yang sembuh. Mengapa tidak menggunakan prosedur yang sama untuk menyembuhkan pasien yang lainnya ?
Penulis yakin ketika masa COVID 19 ini telah dibubarkan dan masyarakat telah kembali ke aktivitasnya masing-masing maka diyakini dana donasi yang selama ini dikumpulkan oleh orang-orang yang mencari kesempatan tidak akan pernah bisa dievaluasi dan akan hilang dengan sendirinya dan mereka akan menciptakan donasi-donasi lagi bila Indonesia mengalami bencana lagi.
Pak Presiden, bubarkan saja gugus tugas COVID19.
- Source : seword.com