www.zejournal.mobi
Minggu, 22 Desember 2024

Viral! Aktivis Makassar Bongkar Kebenaran Dibalik Hoaks TKA China di Marowali

Penulis : Niha Alif | Editor : Indie | Senin, 18 Mei 2020 12:58

Ketulusan seorang Jokowi beserta jajarannya dalam bekerja membuahkan hasil. Satu persatu isu yang membuat publik ragu akan tersingkap kebenarannya. Kini isu hoaks TKA China yang katanya bekerja jadi buruh kasar, demo TKA China, isu pelarangan ibadah dan pekerja wanita tak boleh mengenakan jilbab serta isu Jokowi gunakan TKA China untuk kuasai aset Indonesia akhirnya terjawab sudah kebenarannya.

Seorang aktivis bernama Ichwan Kalimasada membongkar kebenaran dibalik berbagai hoaks di Marowali tersebut dengan turun langsung ke lapangan. Dalam profilnya disebutkan ia kini bekerja sebagai bussiness connexion dan mempelajari sosiologi di Universitas Hasanuddin, Makassar.

Selain membagikan utas di twitter yang diretweet hampir 200 kali, diapun menulis status serupa di fb miliknya. Berikut statusnya yang kini viral:

Menyingkap tabir HOAX Morowali.

Adalah PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) yang disebut-sebut dalam hoax Morowali tersebut. Dari yang awalnya sebatas isu Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina, lalu berkembang lebih liar lagi semisal adanya larangan beribadah (sholat), dan larangan penggunaan jilbab untuk para karyawati yang beragama Islam.

Entah apa tujuan dari isu-isu yang dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab tersebut, tapi yang jelas, isu tersebut harus dijernihkan, dan diluruskan beritanya. Salah satu caranya adalah dengan melakukan fact check ke lapangan, atau observasi langsung ke sumbernya, dan itulah yang saya lakukan bersama beberapa kawan aktivis.

Dari hasil penelusuran yang kami lakukan di IMIP, baik melalui pengamatan di area kerja, maupun audiensi dengan banyak pihak, mulai dari para pekerja hingga ke jajaran direksi, maka saya sampaikan beberapa poin isu dan faktanya sebagai berikut:

1) Isu soal banyaknya TKA asal Cina. Fakta >> Jumlah TKA di IMIP adalah 3.148 orang dari total karyawan yang berjumlah 30.428. Itu artinya, jumlah TKA hanya sekitar 10% dari keseluruhan karyawan, dan itu jelas tidak melanggar batas ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

2) Isu soal adanya pelarangan beribadah (sholat) bagi pekerja. Fakta >> Perlu diketahui bahwa di dalam kawasan IMIP itu terdapat 4 masjid dan 20 mushola yang setiap bulan mampu mengumpulkan dana infak jamaahnya hingga 200 juta rupiah. Nah, bagaimana mungkin dana infak sebesar itu dapat terkumpul kl tidak ada jamaah yg sholat di sana?

3) Isu soal pelarangan jilbab. Fakta >> Para pekerja wanita yang kami temui membantah isu tersebut, dan kami juga melihat langsung bahwa banyak sekali pekerja wanita yang berjilbab. Semua itu bisa dibuktikan melalui foto-foto yang menyertai tulisan ini.

4) Isu soal demo TKA. Fakta >> Tidak ada demo TKA, yang melakukan demo kemarin adalah para pekerja lokal terkait permintaan kenaikan gaji pokok. Terkait hal ini, jajaran direksi mengabulkan angka maksimal kenaikan sebesar 13% dari 20% yang dituntut pekerja lokal.

5) Isu soal TKA yang dipekerjakan pada jenis pekerjaan kasar. Fakta >> TKA asal Cina yang berada di sana hampir seluruhnya bekerja sebagai operator alat yang memang berteknologi asal Cina. Mereka sekaligus bertindak sebagai trainer bagi pekerja lokal dalam rangka alih teknologi. Makanya, dari waktu ke waktu jumlah TKA akan semakin berkurang, sehingga pada tahun 2023 diproyeksikan hanya akan ada 5% (maksimal) TKA dari total karyawan 100.000 orang.

6) Isu Jokowi mengundang Cina untuk menguasai aset Indonesia (IMIP). Fakta >> IMIP berdiri pada 19 September 2013 yang merupakan tindak lanjut dari penandatanganan perjanjian B to B di hadapan Presiden SBY dan Presiden Xi Jinping di hotel Shangrila Jakarta pada 3 Oktober 2013, yang sekaligus dalam rangka mematuhi UU Nomor.4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara yang menetapkan larangan ekspor mineral mentah mulai 12 Januari 2014. Nah, semua itu terjadi sebelum era pemerintahan Presiden Jokowi.

7) Isu TKA digaji lebih tinggi dari TKI. Fakta >> IMIP adalah perusahaan profesional di bidangnya, dan sebagaimana perusahaan-perusahaan lain, mereka memiliki standar pengupahan yang merujuk kepada aturan ketenagakerjaan, termasuk di dalamnya standar keahlian dan jabatan. Di IMIP gaji awal untuk lulusan SMA ada di kisaran angka 4,2 juta, masih sedikit lebih tinggi dari upah rata-rata nasional yang berada di angka 3 jutaan.

8) Isu soal TKA Cina yang disembunyikan bila ada kunjungan pihak luar ke IMIP. Fakta >> Sistem kerja di IMIP itu dibagi ke dalam 3 shift karena beroperasi penuh 24 jam, dan sementara IMIP sendiri terdiri dari beberapa perusahaan di dalamnya. Jumlah TKA yang sekitar 3 ribuan itu hanya sekitar seribuan dalam tiap shiftnya, dan itupun terbagi lagi ke dalam beberapa perusahaan. Jadi bukanlah hal yang mengherankan ketika anda berkunjung ke IMIP, mengelilingi area kerjanya, anda akan jarang berjumpa dengan mereka, padahal area kawasan IMIP itu luas banget sekitar 2.000 hektar.

9) Isu soal adanya bahan makanan yang tidak layak makan pada menu makan karyawan. Fakta >> Bagian Dapur di IMIP itu besar dengan peralatan-peralatan penunjang yang lengkap semisal lemari pendingin untuk menyimpan daging, buah atau sayur-mayur. Jadi tidak masuk akal kalau mereka menggunakan bahan-bahan yang telah rusak.

Sebagai catatan tambahan :

Gimana, masih mau percaya hoax?


Berita Lainnya :

Melalui penjelasan lengkap dan menyeluruh seperti di atas, akhirnya kini kita tahu siapa yang sebenarnya tak menginginkan negeri ini sukses. Mereka kelompok yang sama dari politisi busuk hingga kaum cingkrang mabok agama yang sejak dari dulu ingin mengobrak abrik bangsa ini.

Tapi anehnya giliran ada kasus provokasi Papua, keterlibatan aktivis Ravio Patra dengan staf Kedubes Belanda dan lain-lain dibiarkan begitu saja. Tak ada rasa nasionalisme seperti saat mereka teriak isu muslim uighur atau muslim India hingga membakar bendera negara sahabat.

Sebenarnya nasionalisme seperti apa yang hendak mereka perlihatkan? Jelas sudah kedatangan TKA China justru sebagai aset untuk transfer of technology bagi pekerja lokal. Tak ada yang salah dalam pekerjaan mereka dan harusnya malah didukung karena menguntungkan pekerja lokal di sana. Tapi suara oposisi malah seakan menuduh pemerintah antek China. Setelah sebelumnya gagal mengipasi isu corona karena kasus di China telah selesai dan ada protokol ketat yakni karantina 14 hari.

Tapi Tuhan tidak akan tinggal diam negera ini dicabik-cabik para pengkhianat dari dalam. Seperti drama DKI 1 yang memainkan suara bergetar yang langsung dibongkar wartawan senior Jawa Pos. Kini sebaliknya isu yang melemahkan negara justru dibongkar kebenaran dibaliknya oleh aktivis di sana. Semoga bangsa ini bisa menang melawan corona temasuk pengkhianat bangsa di dalamnya.


- Source : seword.com

Anda mungkin tertarik :

Komentar

Kirim komentar anda dengan :



Tutup

Berlangganan Email

Dapatkan newsletter, kami kirimkan ke email anda

  


Keluar